Slide K.I.S.A.H

Bundaran Batu Satam, Kota Tanjung Pandan, Belitung.
Pantai Tanjung Tinggi, Belitung.
Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Gunung Bromo, Jawa Timur.
Kebun Teh Ciater, Bandung, Jawa Barat.
Desa Saleman, Pulau Seram, Maluku Tengah.
Ranu Kumbolo, Gunung Semeru, Jawa Timur.
Kampung Bajo, Kaledupa, Wakatobi.
Pantai Pink, Lombok, NTB.
Candi Prambanan, Yogyakarta, Jawa Tengah.
Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat.
Sawah Tegalalang, Gianyar, Bali
Suku Sasak, Lombok, NTB.
Wae Rebo, Manggarai, NTT.

PENAKLUKAN AZTEC OLEH HERNANDO CORTES


Pada tahun 1504, ekspedisi Spanyol tiba di Hispaniola kemudian tahun 1511, dibawah pimpinan Diego Velasquez, pasukan Spanyol menaklukan Kuba. Velasquez diangkat menjadi gubernur Kuba mewakili raja Spanyol. Anak buah Velasquez yaitu Hernando Cortes yang menikah dengan ipar Velasquez diangkat menjadi walikota Santiago. Tahun 1518 Velasquez mengangkat Hernando Cortes menjadi pemimpin ekspedisi ke Meksiko. Dengan 11 kapal, 110 kelasi, 553 tentara, Cortes belayar bulan Februari 1519. Ekspedisi itu mendarat pada hari jum’at saat peringatan penyaliban Nabi Isa di tepi kota yang yang kini bernama Veracruz. Cortes berdiam dekat pantai sebentai untuk mengumpulkan segala imformasi tentang Meksiko. Di Tabasco, Corrkutuk Quetzalcoatl. Cortes menerima 20 wanita sebagai persembahan. Salah seorang diantaranya bernama Malinche dan dipanggil Dona Marina oleh orang Spanyol. Dia dapat berbahasa Maya dan Aztec, belajar bahasa Spanyol, dan menjadi istri, pemandu, dan penerjemah Cortes. Dia dapat mengetahui orang-orang Astec yang memerintah Meksiko punya ibu kota yang besar terletak diperdalaman, memiliki simpanan metal berharga yang mahal, tetapi dibenci oleh suku-suku Indian lainnya yang berada dibawah kekuasaannya. Ketika Cortes mendarat, para pembawa berita mempertegas ketakutan Montezuma yang paling parah, yaitu bahwa orang yang tak dikenal itu benar-benar berkulit putih dan berjenggot, dan dapat dipastikan bahwa mereka itu adalah mereka itu adalah untusan dewa terkutuk Quetzalcoatl. Pada mulanya Montezuma berharap dapat menyuap mereka sehingga mereka mengirim hadiah yang tidak kepalang tanggung, yang oleh Cortes dikapalkan lagi untuk raja Charles I dari Spanyol. Ketika seniman Eropa Albrecht Durer menyaksikan perhiasan Montezuma itu, termasuk piring emas dan piring perak raksasa, dia menyatakan bahwa nilai seni benda itu sama tingginya dengan benda seni manapun didunia ini. Sudah barang tentu harta karun tersebut malah merangsang nafsu Cortes dan dia makin mendesak ke pedalaman.
Cortes yang sudah mempunyai keputusan bulat menuju pedalaman, bergerak maju ingin menduduki daerah kekuasaan Aztec. Sebagian prajuritnya dicekam rasa takut menghadapi begitu besar jumlah lawan yang dihadapi. Melihat gelagat yang biasa tidak menguntungkan itu, sebelum bergerak Cortes menghancurkan armada ekpedisinnya sehingga sang prajurit punya pilihan lain, maju atau habis dibabat Indian.
Begitu merambah pedalaman, Spanyol menghadapi perlawanan gigih orang Indian suku Tlaxcalan, suku Indian yang bebas berdiri sendiri. Saat sebagian orang-orang suku Indian Tlaxcalan dikalahkan orang Spanyol dalam suatu kontak senjata yang dahsyat dan berlangsung lama, orang-orang Tlaxcalan mengambil keputusan untuk bergabung dengan Cortes untuk mengalahkan Astec yang dibencinya. Cortes melajutkan perjalanannya menuju Cholula, tempat kediaman pengusa orang Aztec Montezuma II, yang sudah siap-siap dengan rencana melakukan serangan mendadak terhadap Spanyol. Tapi karena Cortes sudah mempunyai informasi lebih dahulu mengenai niat orang Indian itu, dia gempur lebih dulu dan melakukan perjalanan besar-besaran terhadap ribuan orang di Cholula. Sesudah penumpasan itu dia terus menuju ibu Kota Tenochtitlan (kini kota Meksiko), dan pada tanggal 8 November 1519 masuk dan menduduki kota tanpa perlawanan. Montezuma dipenjarakan, kemudian dijadikannya boneka.
Konflik antar pasukan Spanyol terjadi ketika pasukan Spanyol dibawah pimpinan Panfilo de Narvaez mendarat dengan membawa perintah dari Velasquez untuk menangkap Cortes. Cortes meninggalkan sebagian pasukannya dibawah letnan Pedro de Alvarado di Tenochtitlan dan bergegas memimpin sisa pasukannya kembali kepantai. Disitu dia dapat mengobrak-abrik pasukan Narvaez dan membujuk yang tersisa untuk bergabung dengannya.
Saat Cortés kembali ke ibukota itu, ia mendapati Alvarado dan laskarnya telah membunuh secara beramai-ramai semua bangsawan Aztec dan mereka yang masih hidup telah menabalkan maharaja yang baru yaitu Cuitlahuac. Alvarado telah berbuat demikian karena menyangka upacara keagamaan mereka itu sebagai satu pemberontakan. Tanggal 30 Juli 1520, terjadi pemberotakan di Tenochtitlan Cuitlahuac kemudian mengarahkan perwiranya untuk mengepung mahligai yang diduduki oleh pihak Spanyol dan Montezuma. Cortes tiada pilihan lain dan terpaksa meminta Montezuma untuk bercakap di anjungan mahligai kepada rakyatnya dan mendesak mereka untuk membiarkan laskar Spanyol keluar secara aman. Namun demikian, rakyatnya sudah benci dengannya terutama sekali selepas mencemarkan agama mereka dengan menaikkan salib di kuil mereka dan juga pembunuhan yang diarahkan oleh Alvarado. Lalu mereka pun mengejeknya dan melemparkan batu-batu besar ke arahnya. Akibatnya Montezuma mengalami cedera parah di kepalanya. Cortes bersama-sama Malinche mencoba berunding dengan kelompok yang menentangnya tetapi perundingan itu berakhir saat maharaja itu mangkat 2 minggu selepas itu pada 30 Juni 1520.
Pasukan Spanyol yang mengalami kekalahan meundur ke Tlaxcala, tapi setelah Cortes memperoleh tambahan pasukan ia kembali menggempur Tenochtitlan dan kota tersebut jatuh tanggal 13 Agustus. Setelah itu Cortes malakukan pembersihan di daerah-daerah taklukan disekitar daerah pedalaman, sementara Tenochtitlan dibangun kembali dan diberinama Meksiko Baru. Dan kemudian menjadi Ibu Kota daerah jajahan Spanyol baru. Faktor kesuksesan Spanyol yang lain adalah keteguhan agamanya. Tindakan Cortes selalu dibenarkan karena mereka merasa berada dipihak yang benar dan berjuang dibawah panji-panji Salib. Oleh karenanya mengkristenkan orang-orang Indian menjadi salah satu tujuan penaklukan Cortes.

1 komentar:

  1. Menjajah dan membunuh orang mengkristenkan indian dipihak yang benarr...

    ReplyDelete

Setelah membaca posting Berikan Komentar anda untuk memperbaiki kesalahan tulisan kami..