Slide K.I.S.A.H
FILSAFAT HERMENEUTIKA
Pembelajaran Filsafat ini membahas mengenai hubungan antara fakta sebagai suatu kenyataan yang berkaitan dengan deskripsi dan keterangan terhadap masa silam. Deskripsi yaitu menggambarkan suatu kenyataan pada saat masa silam itu terjadi, sedangkan keterangan yaitu interpretasi dari fakta yang satu dengan fakta yang lain. Hakikatnya keterangan memiliki tiga visi yaitu CLM (Covering Law Model), Hermeutika dan kausalitas. Kedudukan CLM ini berpengaruh terhadap keterangan histories mengenai penjelasannya bahwa sebuah keterangan historis dapat diterima bila didukung oleh suatu hukum.
Keterangan CLM diteliti oleh Karl Popper dan C.G. Hempel dimana kedudukan suatu keterangan memiliki pola hukum. CLM digunakan untuk mecari ramalan-ramalan terhadap masa depan. Menurut pola hukum umum sesuatu mengenai beberapa hal dapat diramalkan. Hempel mendefinisikan pola hukum umum sebagai sebuah perkataan yang universal. Namun dalam pengamatan empiris definisi yang dikatakan Hempel banyak mengalami pembatahan karena masih cenderung ke arah spekulatif. Dalam proses sejarah Karl Marx menyatakan bahwa pola hukum umum melalui tahapan yaitu dunia klasik, feodalisme. Borjuis-kapitalis dan sosialisme.
Model CLM mendapatkan usul untuk perbaikan dalam mengkaji sejarah yaitu dengan adanya keterangan probabilistis yaitu mencari keterangan yang masuk akal, CLM menggunakan keterangan ini untuk memperbaiki pola hukum yang bersifat universal. Perbaikan berikutnya ialah perbaikan yang diusulkan oleh Gardiner bahwa dalam mengkaji sejarah sering terjadinya kebocoran, oleh karena itu bagaimana cara peneliti sejarah untuk menutup kebocoran tersebut. Selanjutnya perbaikan yang diusulkan oleh Scriven dan White, usul mereka ialah menerangkan eksplanans dan eksplanandum di CLM. CLM sebagai modul keterangan banyak terdapat faktor positiv, antara lain modul ini mengkaitkan antara ilmu eksak dan ilmu sejarah bagi bagi filsuf sejarah.
Hermeneutika merupakan kerja kedua dari mencari keterangan historis, dalam definisinya hermeneutika berarti menafsirkan. Dalam mencari keterangan hermeneutika bekerja untuk menafsirkan teks-teks dari ucapan satu subjek dengan subjek lain yang tuuannnya untuk mejembatani jurang dari dua pemikiran yang berbeda. Dimana proses hermeneutika dapat membaca bagaimana pemikkiran orang dan perbuatannya. Hermeneutika terkadang disebut sebagai sub dari idealisme yang tugasnya untuk membangun ide-ide seorang pelaku sejarah.
Hermeneutika memiliki banyak penganut dan sangat berpengaruh dibeberapa Negara, antara lain Jerman dengan tokohnya Wilhelm Dilthey. Dilthey memberikan gambaran pengalamnnya yang ada di dunia dengan suatu proses timbal-balik yang disebut dengan Erlebnis. Dalam menciptakan suatu karya yang dibuat seseorang Dilthey menilainya dari aspek produktif dan reseptifnya. Karena kedua aspek tersebut dianggapnya saling terkait dan memiliki kesatuan lalu dengan memperlihatkan kesatuannya itu dengan Erlbnis Dithley memperkenalkan istilah Ausdruck yaitu ungkapan. Hermeneutika Dithley ini pun menolak terhadap adanya teori pengetahuan. Hal ini ditolak oleh Gadamer bahwa hermeneutika merupakan suatu pengetahuan karena menyangkup dengan ide-ide.
Hermeneutika memiliki ciri khas yaitu aksioma, antara dunia sosio-historis merupakan suatu dunia yang bermakna. Hermenutika mengajarkan bagaimana dalam mengenal teks juga harus mengenal adanya bahasa. Disinilah banyaknya ungkapan–ungkapan bahasa dijelaskan dalam suatu penulisan sejarah. Dalam mencari keterangan historis pekrjaan ialah kausalitas atau mencari sebab-sebab keterangan. White menyatakan apa yang ditunjuk sebagai suatu sebab peristiwa ialah suatu yang dalam perspektif tertentu menyimpang terhadap pola biasa. Dalam pernyataan ini White menggunakan teori abnormalisme yang dimana untuk mencari suatu sebab dibutuhkan pengalaman yang dianggap mengherankan dan tidak normal.
Dalam beberapa keterangan ada keberatan-keberatan terhadap prinsip kausalitas diantaranya yaitu jangkauan kausalitas terbatas dimana jangkauan kausalitas hanya menisbikan nilai dari keterangan kausalitas bagi pengkajian sejarah. Lalu kausalitas memisahkan sebab dan akibat dan dipakainya logat kausalitas dengan mengandaikan penerimaan CLM.
Share This!
Related Post :
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Translate Bahasa
Total Tayangan Laman
Note
Setiap tulisan di posting KISAH memiliki daftar pustaka yang lengkap. Jadi bukan bacaan kosong..
Semua Artikel yang ada di Posting ini untuk di BACA bukan untuk di COPY PASTE
mohon maaf untuk kekurang nyamanan pengunjung.
mungkin kami nanti akan memberikan cara mendapatkan artikel kami.
Terima Kasih
TEAM KISAH
Semua Artikel yang ada di Posting ini untuk di BACA bukan untuk di COPY PASTE
mohon maaf untuk kekurang nyamanan pengunjung.
mungkin kami nanti akan memberikan cara mendapatkan artikel kami.
Terima Kasih
TEAM KISAH
Most Popular
-
Terusan Suez (bahasa Arab, Qana al-Suways) pada dasarnya walaupun pada abad yang sudah mengenal angkutan udara dan ruang angkasa sekalipun,...
-
WILAYAH PERAIRAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA A. TINJAUAN GEOGRAFIS Wilayah Negara Republik Indonesia Indonesia meru...
-
A. MENURUT LUAS WILAYAH OPERASI PELAYARAN Sebagai Negara kepulauan yang sangat besar, Indonesia memiliki bentuk usaha pelayar...
-
A. MASYARAKAT PRA SEJARAH INDONESIA 1. Lingkungan Alam Antara lingkungan alam dan masyarakat tidak bias dipisahkan dan besa...
-
PENDAHULUAN Pada permulaan abad ke-20, kebijakan penjajahan Belanda mengalami perubahan arah yang paling mendasar dalam sejarahnya. Kebija...
0 komentar
Post a Comment
Setelah membaca posting Berikan Komentar anda untuk memperbaiki kesalahan tulisan kami..