Slide K.I.S.A.H

Bundaran Batu Satam, Kota Tanjung Pandan, Belitung.
Pantai Tanjung Tinggi, Belitung.
Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Gunung Bromo, Jawa Timur.
Kebun Teh Ciater, Bandung, Jawa Barat.
Desa Saleman, Pulau Seram, Maluku Tengah.
Ranu Kumbolo, Gunung Semeru, Jawa Timur.
Kampung Bajo, Kaledupa, Wakatobi.
Pantai Pink, Lombok, NTB.
Candi Prambanan, Yogyakarta, Jawa Tengah.
Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat.
Sawah Tegalalang, Gianyar, Bali
Suku Sasak, Lombok, NTB.
Wae Rebo, Manggarai, NTT.

ASIA TIMUR DALAM SEJARAH DUNIA


Posisi Gografis, Relasi-relasi Kebudayaan dan Politik dengan Bagian-bagian Dunia Lainnya.
Asia timur sering disebut dengan istilah Timur Jauh, Istilah dalam bahasa Inggris , The Far East itu merupakan imbangan terhadap istilah-istilah The Near East dan The Middle East. Pengertian dari The Far East itu tidak selalu dibatasi kepada Asia Timur saja, tetapi juga meliputi bagian-bagian Asia yang terletak lebih jauh ke sebelah timur dari bagian Asia yang terletak dalam lingkungan “Mediterranean” (Laut Tengah), termasuk ke dalam nya Asia Selatan, Asia Tenggara dan Asia Timur. Bagi Australia, Asia Tenggara dan Asia Timur disadari letaknya sebagai tetangga-tetangga yang dekat, karena itu digunakan istilah “The Near North”. Ditinjau dari pihak Asia, penggunaan istilah Timur Jauh tentu tidak Asia Sentris. Selain itu penggunaan istilah itu mengidentifikasikan bahwa Asia Timur pada dewasa ini sudah kehilangan relevansinya atau kehilangan artinya. Sampai pada permulaan abad ke 20 Asia Timur terletak dipinggiran sebelah Timur Asia yang jauh dari pusat-pusat kekuasaan politik di Eropa Barat. Tetapi dalam abad ke 20, terutama setelah perang Dunia II kekuasaan-kekuasaan politik negara-negara Eropa Barat sudah berkurang pengaruhnya dalam politik dunia, karena perannya telah digantikan oleh Amerika Serikat dan Uni Sovyet. Bagi Amerika Serikat daerah-daerah di Pantai Timur daratan Asia bukan “Timur Jauh”, bahkan merupakan daerah perbatasan pengaruhnya didaerah sebelah Barat.
Ke4 dalam perbatasan pengertian dari istilah Asia Timur dimasukan kerajaan Jepang, Republik Korea Selatan, Republik Demokrasi Rakyat Korea (Korea Utara), Republik Rakyat Mongolia, Republik (demokrasi) Cina dan Republik Cina Nasionalis (Taiwan). Pada waktu sekarang jumlah penduduk diseluruh Asia Timur ada lebih dari separuh dari penduduk Asia dan kira-kira ¼ dari jumlah penduduk dunia. Yang paling padat penduduknya adalah Cina, diperkirakan sekitar 700 juta jiwa, Jepang sekitar 110 juta jiwa, Korea Utara dan Korea Selatan sekitar 30 juta, Taiwan sekitar 10 juta dan Mongolia ± satu juta.
Asia Timur adalah bagian Asia terakhir yang terakhir jatuh ketangan imperialis Barat, tetapi juga yang paling duluan membebaskan diri dari imperialisme tersebut. Dalam sejarah Asia Timur terjadi dominasi dari Cina atau dari Jepang di bidang militer dan politik, tetapi sampai awal abad ke 20 selalu ada dominasi cina dalam bidang kebudayaan. Sekitar tahun 1840 imperialisme Inggris mengalahkan Cina dan pada tahun 1854 imperialisme Amerika memaksa Jepang mengakhiri politik isolasinya. Sejak itu Asia Timur ditentukan oleh pengaruh-pengaruh kekuasaan asing dari barat kedalam posisi sebagai jajahan atau semi jajahan. Tetapi Asia Timur tidak secara langsung mengalami penjajahan di bawah kolonialisme negara-negara Barat. Bahkan Jepang dalam waktu satu generasi berhasil menyamai Barat dan mencapai kedudukan yang sama dengan barat. Setelah PD I berakhir, Asia Timur tidak dipecah jajahan seperti misalnya Asia barat Daya, yang sebagian dijadikan jajahan, protektorat dan daerah mandat.
Selama berabad-abad Asia Timur berada dalam isolasi relatif, karena berabad-abad sampai pertengahan abad 19 ,terletak dipinggiran daratan Asia sebelah timur, teristimewa jauh dari jangkauan pengaaruh kekuasaan Eropa. Masyarakat-masyarakat di Asia Timur juga berabad-abad berada dalam kestabilan relatif atau kemantapan relatif, karena dijiwai oleh kekuatan-kekuatan sprituil yang hampir sama. Pada umumnya kekuatan spiritual yang memenatapkan masyarakat Asia Timur sampai abad ke 20 bersumber dari Kebudayaan Cina. Sampai abad ke 19 pengaruh kebudayaan Cina masih kuat dalam masyarakat Asia Timur. Cina merupakan induk dari peradaban di Asia Timur. Kendatipun ada perbedaan besar antara masyarakat di Jepang, Korea dan Cina, tapi jiwa dari kebudayaan daerah-daerah tersebut hampir sama. Korea dan Jepang sangat mewarisi kebudayaan Cina. Jepang menerima warisan kebudayaan dari Cina baik melalui Korea maupun dari Cina langsung. Cina adalah negara terbesar di Asia timur dan selama berabad-abad selalu menduduki posisi penting dalam sejarah Asia Timur. Sampai akhir abad ke 19, Korea dan Jepang kebudayaannya masih berinduk pada Cina. Di Asia Tenggara gelombang kebudayaan Cina bertemu dengan pengaruh kebudayaan India, bahkan pengaruh India masuk keCina melalui asia Ttenggara dan Asia Tengah, tetapi setelah disesuaikan dan jadi bercorak Cina juga diterima oleh Korea dan Jepang. Pada garis besarnya batas antara pertemuan pengaruh kebudayaan dari India dan Cina di Asia Tenggara itu melalui Taiwan,Philipina Utara, Vietnam dan Kamboja. Tetapi Asia Tenggara juga tetap mempunyai ciri kebudayaan sendiri, bukan India dan bukan cina.
Pandangan hidup dalam masyarakat Asia Timur sampai abad 19 dijiwai oleh persamaan agama dan filsafat. Agama tertua di Asia Timur adalah pemujaan terhadap kekuatan-kekuatan alam, yang dilambangkan oleh roh-roh atau dewa-dewa dari gunung, hutan, sungai dsab. Disamping itu ada pemujaan roh nenek moyang. Pengaruhnya sangat penting dalam kehidupan rakyat jelata. Dari kalangan elit dalam lapisan masyarakat diadakan pemikiran yang menghasilkan filsafat mengenai etika dan moral. Ajaran filsafat yang jadi terpenting di Cina dan Korea adalah Confucianisme, yang juga pengaruhnya masuk ke Jepang. Agama Budha yang di tanah asalnya, India tidak berkembang menjadi agama mayoritas penduduk Asia Timur. Disamping itu ada agama minoritas yang dianut, seperti Islam dan Kristen. Sekarang agama-agama tersebut terancam oleh perkembangan Marxisme. Tetapi sejarah membuktikan keuletan dan vitalitas dari agama Budha di Asia Timur dalam menghadapi ancaman dari lawan-lawannya dan faktor sangat penting dalam kehidupan beragama di asia Timur ialah pada umumnya ada toleransi sangat besar dan dianut pendirian, bahwa kebenaran mempunyai banyak fase dan ada banyak jalan yang dapat ditempuh. Budhisme di Asia timur dijadikan sangat luwes dan disesuaikan dengan kepercayaan asli.
Isolasi Asia Timur itu adalah relatif. Pada hakikatnya disepanjang masa terjadi hubungan dengan pusat-pusat kebudayaan lain. Pengaruh Budhisme dari India masuk ke Cina , dimulai pada abad ke I masehi, dilanjutkan pada abad selanjutnya dan secara intensif terjadi pada abad IV Masehi. Budhisme yang telah bercorak Cina , masuk ke Korea pada abad V dan dari Korea masuk ke Jepang pada pertengahan abad ke VI. Sekitar tahun 100 SM sudah terjadi hubungan perdagangan dengan Asia Barat Daya, Asia Selatan dan Eropa daerah laut Tengah. Hubungan ke sebelah barat itu melalui jalan-jalan kafilah, yang terkenal dengan nama jalan sutera di daratan Asia Tengah. Kerajaan Romawi menyebut tanah penghasil sutera itu dengan nama Sera atau Serica, penduduknya disebut Bangsa Seres, mungkin dari kata Tionghoa szu yang artinya Sutera. Dengan samar-samar dimaksudkan dengan Serica itu ialah tanah Cina. Dari Asia sebelah Barat melalui Asia Tengah masuk pengaruh hellenisme ke Cina, Korea dan Jepang.
Asia Tengah yang sebagian tanahnya terdiri dari padang pasir, gurun pasir dan Gunung batu, bukanlah seluruhnya tanah mati. Sejak masa Dinasti han (206 SM-200M) Cina berhasil menegakan Pax Sinica di daerah itu dan berkali-kali diruntuhkan. Dari situ berkali-kali bangkit kekuatan-kekuatan dinamis yang turut menentukan perjalanan sejarah dunia. Suku-suku nomad menyerbu bagian ke timur Cina dan Korea, ke selatan Iran dan India, ke barat Asia Barat Daya dan Eropa. Suku-suku bangsa itu setelah dipersatukandibawah pimpinan yang cakap menjelma menjadi kekuatan-kekuatan militer yang hebat dan meluaskannya ke daerah sekitar. Pada sekitar tahun 200 SM di daerah yang sekarang disebut Mongolia dibangun suatu kekuatan besar oleh suku-suku bangsa Hsiunghu (dalam sejarah barat mereka terkenal dengan sebutan Huna). Sampai pertengahan abad ke 4 Masehi , mereka merupakan musuh terbesar kerajaan Cina. Dalam abad ke 4 itu mereka mengadakan serbuan besar-besaran ke Iran, India, dan eropa. Salah satu dari mereka di bawah pimpinan Atilla menaklukan Eropa Timur dan bahkan mengadakan serangan sampai ke Perancis dan Italia Utara
Dari Asia Tengah itu pula bangsa Turki berasal, dalam abad ke 7 mereka mengembangkan kekuasaan dan menguasi daerah-daerah Mongolia dan Turkistan (Istan artinya tanah atau negeri = tanah Turki). Sementara itu juga dari daerah gurun pasir dibagian lain dari Asia, yaitu Arabia dalam abad ke 7 pula suku-suku Arab dengan dijiwai semangat agama Islam dipersatukan menjadi kekuatan raksasa, kemudian melebarkan sayap kekuasaan ke luar Arabia, menghancurkan Persia, menyerbu kerajaan Bizantium, merebut Syria, Palestina dan Mesir. Pada permulaan abad ke 8 seluruh Afrika Utara ada di bawah pengawasan Islam setelah itu pasukan Islam menyerbu Spanyol, Italia Selatan sampai ke perancis selatan. Dalam abad ke 7 kekuasaan Islam telah masuk ke Turkistan Barat dan bersamaan dengan itu di sebelah timut, Kerajaan Cina di bawah Dinasti Tang (618-906) melakukan expansi kekuasaan ke turkistan. Maka bertemulah dua kekuasaan besar , yaitu kekuasaan Islam dari dinasti Abasiah (750-1258) dengan kekuasaan Cina dari Dinasti Tang.
Melalui Asia Tengah masuklah Islam ke Cina dan sebelumnya sudah masuk pula Budhisme, agama Parsi (Zoroastrianisme atau Mazdaisme), Manichaeaisme dan Kristen Nestorianisme. Dari Cina kepandaian membuat kertas masuk ke dunia Islam. Sekitar tahun 750 didirikan pabrik kertas di Samarkand, setelah itu di Baghdad, Kairo dan melalui Afrika utara kepandaian membuat kertas masuk ke Eropa. Ketika dinasti Abasiah sudah mendekati keruntuhannya peranan Bangsa Arab di dunia Islam digantikan oleh orang Turki, mula-mula oleh Suku Turki Salzjuk kemudian Turki Osmani (Turki Osmaniah).
Pada permulaan abad ke 13 muncul kekuatan baru di Asia Tengah. Bangsa Mongolia dibawah pimpinn Temudzjin, yang pada tahun 1206 diberi gelar Dzjingis Khan (Raja Agung yang berkuasa besar), memerintah seluruh Asia Tengah. Mereka menaklukan Rusia Selatan. Pasukan berkuda Mongolia menyerbu Eropa sampai ke Polandia dan Italia Utara. Kerajaan Cina juga diserang, Mancuria, Korea dan cina Utara ditaklukan. Cucu Dzjingis Khan, yaitu Hulagu, menghancurkan Dinasti Abasiah. Dan Khubilai Khan menaklukan seluruh Cina dan memindahkan kekuasaan ke Khanbalik (Ibu Kota khan, Peking sekarang). Cina dijadikan pusat imperium Mongolia dan dirikan dinasti baru di Cina, yiatu Dinasti Yuan (1260-1368). Impoerialisme Mongolia juga berusaha meluaskan kekuasaan ke Jepang dan Asia Tenggara, tetapi serangan ke Jepang dan Indonesia mengalami kegagalan.
Dibawah pengawasan Pax Mongolica jalan darat melalui Asia Tengah menghubungkan Barat dengan Timur. Para pedagang datang dari Eropa rahib-rahib Khatolik ke Cina, yanng pada waktu itu dikenal dengan nama Cathay. Keluarga Polo dari Venesia melakukan perjalanan ke Cina dan tinggal di Khanbalik selama belasan tahun. Nama Marcopolo menjadi terkenal, dia diangkat menjadi penasehat oleh Khubilai Khan.
Eropa akan digemparkan lagi oleh kekuatan dari Asia sebanyak dua kali. Pada awal abad ke 15 seluruh Asia Kecil ditaklukan dari Byzantium oleh Turki Osmanian (Ottoman), yang kemudian mendirikan kerajaan Turki Osmaniah (1219-1922). Pasukan Turki sudah bersiap untuk menyerang Constantinopel/ Istambul melalui Selat Bosporus, tetapi pada waktu itu juga ada kekuatan lain yang dibangun oleh Timur I Lang (Tamerlan (1336-1405)) yang berdarah Mongolia-Turki dan masih keturunan Dzjingis Khan. Dia menyerang India utara, Ruisia Selatan dan Kerajaan Turki Osmaniah. Pada tahun 1402 induk pasukan Turki dihancurkan di dekat Angkara. Kemudian Timur I Lang bersiap menyerbu Cina dari Dinasti Ming (1368-1644), tetapi dia meninggal diperjalanan.. Kerajan Turki Osmaniah berhasil bangkit kembali dan menjadi lebih kuat.
Bangsa Nomad terakhir dari Asia Tengah yang berhasil membnagkitkan kekuasaan ialah Bangsa Manchu. Setelah menguasai seluruh Manchuria dan Mongolia Timur, Bangsa Manchu menyerbu Cina dan mendirikan Dinasti Manchu (1644-1912). Setelah seluruh Cina di taklukan, mereka meluaskan kerajaan dengan menaklukan seluruh Asia Tengah dan Tibet. Dinasti Manchu berkuasa sampai tahun 1912 dan diakhiri oleh Revolusi Cina.
Setelah Imperuim Mongolia runtuh pada tahun 1368 dan bangsa Mongolia terusir dari Cina oleh Dinasti Ming, kekkuatan mereka tidak hancur, mereka berkali-kali mencoba menaklukan Cina kembali, tetapi tidak berhasil karena kekutan militer mereka lemah. Mereka dapat dengan mudah ditaklukan oleh Bangsa Manchu. Bangsa Mongolia selalu terpecah-pecah dalam suku-suku yang saling bermusuhan tetapi dibawah pimpinan Dzjingis Khan dan anak cucunya mereka dapat bersatu. Salah satu sebab kekutan militer mereka mundur adalah pengaruh dari Budha-Lamaisme, yang masuk dari Tibet. Para pemuda ditarik masuk dalam “Calibate” (tidak boleh beristri) dari golongan rahib, sehingga mereka tidak jadi ayah dan tidsak jadi prajurit. Dengan kehancuran dinasti Manchu, Mongolia kemudian melepaskan diri dari Cina. Uni Sovyet berhasil memasukan pengaruhnya, terutama di Mongolia Luar. Tetapi perjanjian Uni Soviet-Cina pada tahun 1924 mengakui kedaulatan Cina di Mongolia Luar, yang dijadikan daerah otonomi. Urga dijadikan ibu kota dan namanya diganti menjadi Ulan Bator Kota (Kota Penunggang Kuda Merah). Dalam plebisit yang diadakan pada tanggal 3 Oktober 1945 hampir 100% rakyat Mongolia Luar menuntut kemerdekaan penuh dan pada tanggal 5 januari 1946 Cina mengakui kemerdekaan Republik Rakyat Mongolia. Mongolia Dalam masih berada di bawah kekuasaan Cina. Dewasa ini rakyat Mongolia berjumlah ± 4 juta jiwa, tetapi sebagian besar ada di wilayah Uni Soviet. Di Mongolia dalam tercatat ada ± 250 ribu, itupun banyak orang Cina, sedangkan di Mongolia Luar ada kira-kira 550 ribu.

ASIA TIMUR DALAM KEBANGKITAN ASIA.
Asia adalah sebagian daratan Afrasia (Eropa, Afrika dan Asia) terluas di sebelah timur laut. Nama Asia berasal dari kata “asu” artinya pagi dan asia artinya “tanah pagi”. Sekarang ini benua Asia berdasarkan politik, sosial dan kebudayaaan dapat dibagi dalam dua bagian yaitu Asia dari Uni Soviet dan Asia. Batas antara kedua bagian iti adalah kompleks pegunungan di Tibet, yaitu barisan yang membentang dari Asia barat , Asia Tengah dan Asia Tenggara. Pegunungan tersebut membagi Asia menjadi dua bagian itu melalui garis 38 derajat LU. Bagian Utara terdiri dari gurun-gurun tandus dan padang rumput (stepa) di Asia Tengah dan didaratan luas Siberia. Bagian Utara Siberia didominasi oleh Taiga, terdiri dari hutan-hutan pinus, tundra dan rawa-rawa. Siberia dan Turkistan Barat adalah Asia dari Uni Soviet. Sebagian besar wilayah Siberia terlalu dingin untuk dijadikan pemukiman manusia, tetapi sekarang manusia juga telah mendirikan pemukiman di daerah taiga dan tundra untuk mengeksploitasi sumber daya alamnya. Didaerah padang rumput daratan Siberia dan Turki\stan Barat telah lama muncul pusat-pusat pertambangan dan kota-kota perindustrian.
Bagian Asia sebelah selatan dan timur Uni Soviet itu disebut Asia dari Asia, yaitu Asia ke Asiaan (Asia-Asia) yang secra global bentuknya menyerupai setengah lingkaran sehingga disebut “The Asiatic Crescent”atau “setengah bulatan Bulan Asia”. Bentuknya dapat juga dilihat menyerupai segi tiga sehingga disebut “The Asiatic triangle”. Penduduk The Asiatic Crescent sangat banyak, kira-kira ¾ penduduk dunia. Asia juga merupakan tempat kelahiran pertama peradaban-peradaban besar manusia dan agama-agama besar dunia. Peradaban lembah sungai di Mesopotamia, Pakistan dan India dan Cina lahir kira-kira 6000 tahun yang lalu. Dari situ kemudian peradaban-peradaban tersebut menyebar ke Asia barat Daya, Asia selatan, Asia Tenggara, Asia Timur dan Asia Tengah juga ke Eropa Tenggara. Peradaban-peradaban tersebut menjadi warisan bangsa-bangsa di dunia sampai sekarang, dimana mereka mengembangkannya dengan corak yang beraneka ragam. Mulai dari turki (ujung paling Barat) sampai Jepang (ujung paling timur) terdapat berbagai corak kebudayaan, agama, adat kebiasaan, suku bangsa, bentuk pemerintahan dan susunan kekuasaan politik.
Peradaban-peradaban di Asia yang berkembang sejak abad-abad lampau dibina oleh masyarakat yang agraris, peradaban tersebut berkembang atas dasar kehidupan pertanian yang menyelenggarakan pengairan. (Oleh Karl August Witvogel dipakai itilah “hydrolik societies and Hydrolic Civilization). Keadaan memaksa untuk mengadakan pengairan teratur dan hal itu hanya dapat dilakukan dalam organisasi dibawah pimpinan pemerintahan yang mempunyai pusat kekuasaan. Maka tercipta suatu golongan yang mencurahkan perhatian dan pikirannya pada pemerintahan dan kebudayaan. Mereka menjadi suatu kasta yang memerintah dan hidupnya dijamin oleh petani. Dari hasil kerja untuk memenuhi kebutuhan hidup berkembanglah perdagangan. Dari kebutuhan ekonomi timbul kekuatan politik dan kebudayaan. Untuk melindungi harta benda dan keamanan daerah pemukiman dari ancaman dari luar disusunlah organisasi pertahanan dan jika perlu diadakan perang. Disamping itu ia jadi kepala negara dan panglima tertinggi juga mempunyai fungsi sakral sebagai pendeta tertinggi. Raja dengan bantuan penggawa, perwira dan pendeta memerintahdan menguasai rakyat.. ia memerintah secara patrimonal, yaitu harus ditaati oleh rakyat sebagai bapak oleh anak-anak dan mempunyai kekuasaan despotis absolut artinya berkuasa mutlak atas hidup dan matinya rakyat.. Pemerintahan bersifat teokratis, yaitu ia berdaulat sebagai penjelmaan wakil dewa di dunia. Dalam kerajaan teokratis oatrimonial despotis itu raja jadi pusat masyarakat feodal. Golongan feodal terdiri dari golongan atas yang berkuasa dan dijamin kehidupannya dengan hasil kerja rakyat.
Dalam abad-abad sekitar tahun 500SM menurut Jan Romein terdapat jaman pancaroba atau jaman perkisaran, yang ditunjukan oleh kelahiran beberapa agama dalam tempo beberapa abad. Di India lahir agama Budha, di Cina lahir ajaran confusionisme, di Iran lahir ajaran Zarasthustra yang dianggap sebagai nabi dari agama Parsi ataupun Mazdaisme. Pada waktu itu di Bangsa Yahudi lahir nabi-nabi yang mengajarkan keimanan kepada Tuhan YME. Pada zaman itu menunjukan adanya kegelisahan dan pergolakan dalam masyarakat.
Sistem kemasyarakatan di Asia selama berabad-abad bertopang pada sistem agraris yang statis. Struktur masyarakat tetap sehingga Karl Mark memberi sebutan “The Unchangability of Asan societies”.Jutaan petani di Asia secara turun-temurun memelihara tradisi yang sama sejak berabad-abad lalu sampai abad 20. Penduduk Asia oleh WF Wertheim disebut “Millions of teeming farmer of forty centuries”. Jumlah mereka berjuta-juta, hidup dengan cara bertani dan berfikir seperti nenek moyang mereka 40 abad lampau. Lingkaran perjalanan hidup tetap dan sekali-kali ada bencana kelaparan di musim kemarau yang panjang atau banjir yang meluap. Dalam masyarakat yang statis itu berkuasa despostisme dari raja dan pembantunya yang memeras tenaga rakyat. Tiga aparat negara mempunyai tugas utama, urusan perang (departement of war), urusan keuangan (departement of finance) dan urusan pekerjaan umum (departement of publik works). Ketiga aparatur itu berfungsi unrtuk memperkuat kedudukan despostisme dengan memperkaya kerajaan. Perang dilakukan untuk merampas harta benda negara tetangga. Pajak dan upeti harus dipungut dari hasil kerja rakyat, pemerintah harus menjamin kelangsungan pekerjaan petani dengan memelihara dan mengawasi supaya sistem pengairan berfungsi dengan baik. Pemerasan tenaga rakyat bila telah melampau batas dapat menimbulkan pemberontakan dari rakyat. Bila pemberontakan berhasil maka dinasti yang memerintah akan dihancurkan dan pemimpin pemberontakn akan mengambil alih kekuasaan dan bila gagal akan melemahkan dinasti itu sehingga musuh dari luar dapat merebut tahta kerajaan. Pemberontakan-pemberontakan itu merupakan puncak dari krisis agraris dan perlawanan rakyat kepada penguasa.
Terdapat perbedaan yang menyolok dari kehidupan feodal dengan kehidupan rakyat. Raja dan para bangsawan hidup dalam kemakmuran dengan menikmati hasil kerja rakyat dan memupuk kekayaan berupa emas, perak, batu permata, dsb yang terkumpul di kuli-kuil dan istana raja. Menurut Jan Romein kekayaan raja-raja itu dihamburkan sebagai pemberian hadiah, tetapi karena berlaku “hukum penghasapan” kekayaan tersebut kembali ke istana. Kekuasaan digunakan dan kakayaan diboroskan juga digunakan untuk mempertinggi peradaban. Dengan bantuan para sarjana dan seniman ilmu pengetahuan dibina dan dimajukan sehingga tercipta sesuatu yang indah, para pendeta juga menikmati hasil keringat rakyat untuk membangun serta memelihara kuil-kuil yang megah. Sedang rakyat sudah biasa harus menghidupi kehidupan istana, meskipun harus menderiata kelaparan, wabah penyakit. Mereka hidup dalam kemiskinan dan kemelaratan , kehidupan mereka diperparah dengan kedatangan imperialisme Barat. Tetapi pada abad ke 20 seluruh Asia telah bangun. Di “The asiatic crescent” bangsa-bangsa Asia bergolak, mereka bergerak menuntuk penghidupan yang layak. Mereka pada umumnya mempunyai masalah yang sama dalam bidang kemasyarakatan, politik, ekonomi dan kebudayaan. Mereka bekerja keras untuk melakukan pembaharuan dan pembangunan. Dalam hal ini mereka mempunyai kesamaan tekad, yaitu tekad yang dijiwai oleh nasionalisme untuk membangun kehidupan bangsa yang merdeka, meskipun manifestasinya melaui cara-cara yang berbeda.
Kebangkitan Asia adalah reaksi dan jawaban terhadap tantangan dari Barat dan dimulai kira-kira tahun 1900 sejak permulaan abad 20 itu terjadi perkembangan baru di masyarakat Asia. Dalam perkembngan itu terjadi proses modernisasi, yang kadang-kadang dipimpin oleh pemerintah, kadang-kadang pula didorong oleh pergerakan rakyat, tetapi sering dilakukan oleh keduanya. Proses modernisasi itu diiringi oleh proses nasionalisasi dengan atau tidak diselubungi semangat keagamaan. Kedua proses itu terjadi karena timbulnya kesadaran pada bangsa-bangsa Asia mengenai dua kenyataan, yaitu a) ketertinggalan dari barat dibidang politik, ekonomi, teknologi dan ilmu pengetahuan. b) keharusan mengejar ketinggalan tersebut. (of Jan Romein, Indeban van Prambnan. Amsterdam 1954,k 138 atau D5.JM. Romein dan Dr. WF wertheim, Asia Bergolak, djakarta 1954, k.11/12).
Hingga abad ke 16 hubungan antara Asia Timur dengan dunia Barat terutama terjadi melalui jalan darat, walaupun ada yang melalui jalur laut, yaitu Laut Tengah dengan melalui perantara para pedagang Arab, Persia dan India melalui Laut Merah, Teluk Persia, India Selatan dan Asia Tengara. Oleh perdagangan transito antara timur dengan Barat negara-negara perantara di Asia Tengah dan Asia Barat Daya menjadi makmur. Tetapi hubungan langsung melalui lautan antara Eropa dengan Asia Timur terjadi sejak akhir abad ke 15. Dimulai dengan abad ke 16 dalam masa kira-kira tiga abad di Eropa terjadi perkembangan masyarakat modern. Hingga abad ke 19 hubungan bangsa-bangsa Barat dengan bangsa Asia Timur berlangsung atas dasar toleransi dari pihak Asia Timur itu sendiri. Bangsa-bangsa Asing dari Barat itu harus tunduk kepada syarat-syarat yang diterapkan oleh Asia Timur. Tetapi dalam abad ke-19 ekspansi dari Eropa dan Amerika Serikat menimbulkan perubahan besar dalam hubungan tersebut. Dengan ancaman kekerasan senjata yang lebih unggul Cina dan Jepang dipaksa menerima syarat-syarat yang ditetapkan oleh Barat. Korea harus ikkut dengan sendirinya, karena sudah berabad-abad menjadi satelit dari Cina. Jepang dengan cara yang mengagumkan mengejar ketinggalan dari Barat dibidang ilmu,teknik, militer, ekonimi dan politik. Cina dalam puluhan tahun memegang tradisinya secara konservatif, tetapi di dalam negerinya sedang memuncak krisis soaial, kebudayaan dan politik dan akhirnya pada 10 Oktober 1911 pecah Revolusi Cina dan melahirkan Republik Demokrat pertama di Asia. Pembangunan Jepang modern di Jaman Meiji (1868-1912) dan meletusnya Revolusi Cina merupakan beberapa tanda dari gejala kebangkitan Asia, yang memproklamirkan permulaan jaman baru di Asia.
Pada awal abad ke 20 Asia bangun dan bergolak, kemudian menyeret seluruh dunia dalam pergolakan itu. Di dunia barat sendiri sistim kemasyarakatan, ekonomi politik terbelah menjadi dua oleh Revolusi Bolsjevik di Rusia tahun 1917. Dunia barat di pecah dalam 1) dunia kapitalisme dan 2) dunia sosialisme. Setelah negara Soviet di Rusia mengadakan konsolidasi kekuasaan didalam negri, diadakan usaha menyeret seluruh Eropa dan dunia kedalam revolusi proletar, tetapi tidak berhasil. Kemudian sebagian besar dari perhatian Uni Soviet dip[indahkan ke Asia Timur dengan politik non-imperialistis untuk menarik simpati kaum nasionalis Asia.
Jepang adalah negara Asia pertama yang berhasil mengejar ketinggalannya dari Barat dibidang ilmu pengetahuan, teknik, ekonomi, politik dan militer. Setelah mengadakan moderinisasi dijaman Meiji maka Jepang mencapai sederajat dengan negara-negara Barat. Tetapi kemudian Jepang terjerumus dalam petualanngan imperialisme dan militerisme. Tahun 1894/1895 berperang dan mengalahkan Cina dan tahun 1905 mengalahkan Rusia. Setelah itu Korea dikuasai. Jepang mencapai supremasi di Asia Timur sejak menduduki Manchuria tahun 1932, menyerang Cina lagi tahun 1937, menggempur Pearl Harbor pada tanggal 8 Desember 1941 dan meluaskan agresinya ke Asia Tenggara. Tetapi pada tanggal 19 Agustus 1945 menyerah tanpa syarat pada Amerika Serikat dan Sekutunya. Imperialisme Jepang telah memakan banyak korban bangsa-bangsa Asia Timur dan Asia Tenggara.. Imperialisme Jepang merupakan salah satu gejala dari kebangkitan Asia, karena timbul sebagai jawaban terhadap tantangan-tantangan dari imperialisme Barat.
Cina dalam revolusinya sejak tahun 1911 melalui pergolakan sangat hebat dan dihadapkan antara tradisi-tradisi sendiri, liberalisme dan sosialisme., tapi akhirnya memeluk Marxisme-Leninmisme. Setelah PD II berakhir, posisi komunisme di Asia Timur jadi kuat sekali. Pertentangan ideologi antara komunisme dan kapitalisme memperhebat pergolakan di Asia Timur, yang mengkonfrontasikan nasionalisme terhadap imperialisme dan koonialisme. Tahun 1949 dengan kemenagan komunis diresamikan berdirinya RRT pada tanggal 1 Oktober. Dalam masyarakat dan kebudayaan Cina yang sudah tua selama lebih dari 30 abad itu terjadi perombakan-perombakan : ”The most conservative nation in history has become the most radical, wether in the form of institutions, classics or social and moral norms”. Tetapi perubahan tersebut tidak datang dengan tiba-tiba, melainkan melalui persiapan selama puluhan thaun. Dalam pilihan antara ideologi-ideologi Cina dihadapkan pada dua ideologi yang berasal dari Barat. Kebangkitan Cina dalam posisi sebagai kekutan terbesar di Asia Timur dengan berdirinya RRC membuatnya juga menjadi agresif untuk menguasi negara-negara tetangganya sehingga bertentangan dengan Uni Soviet.
Korea mengalami nasib yang malang, dengan berakhirnya penjajahan Jepang sesudah PD II negara ini dibagi dua. Dengan bantuan Uni Soviet, Korea Utara menjadi Republik dominasi rakyat Korea. Korea Selatan dengan bantuan Amerika Serikat menjadi Republik Korea. Dengan adanya kekuasaan komunis di Korea Utara dan perlindungan Amerika di Korea Selatan mengakibatkan memuncaknya persaingan antara dua ideologi sehingga pecah perang Korea (25-6-1950 s/d 27-7-1953). Terhadap ancaman meluasnya komunisme di Asia Timur maka Jepang dan Korea dijadikan palang pintu oleh Amerika Serikat. Oleh karena posisi Korea yang sangat strategis sebagai jembatan antara Jepang dan Cina, maka Bangsa Korea mengalami pertarungan antara komunis dan kapitalisme dibidang ideologi, politik dan militer sehingga mengakibatkan Korea pecah menjadi dua negara.
Jepang menjadi wilayah pendudukan Amerika Serikat (1945-1953), kekalahan dalam PD II diganti dengan kemenangan dalam perdamaian. Dengan bantuan Amerika perekonomian Jepang yang mengalami kehancuran dimasa perang dipulihkan kembali dan jadi lebih maju. Amerika memerlukan Jepang untuk dijadikan perisai terhadap bahaya komunisme. Tetrapi Jepang kemudian melakukan hubungan baik dengan Cina komunis, disamping mengakui adanya Cina Nasionalis Taiwan dan tetap memelihara persahabatan dengan Amerika Serikat. Masyarakat Asia masih dalam proses transisi darikeadaan terbelakang ketahap yang maju dengan melakukan modernisasi. Masyarakat Asia sedang melakukan revolusi sosial yang juga terkenal dengan rumusan “the revolution of the rising demand and rising expctations)” (revolusi dari tuntutan dan harapan yang meningkat). Masalah sosial, ekonomi dan politik harus diselesaikan dengan mengejar ketinggalandari barat yang harus diserrtai dengan likwidasi kolonialisme secara sempurna. Dengan kesadraan ini Bangsa Asia mengadakan pembaharuan masyarakat. Tetapi dalam pembangunan masyarakat baru itu bangsa-bangsa di Asia harus mempunyai kebebasan dalam menentukan pilihan sendiri, pilihan demokrasi dan pilihan antara liberalisme dan sosialisme atau menolak kedua ideologi itu dan sistem kapitalisme atau komunisme, tetapi memilih sendiri nilai-nilai yang baik dari semua sistem dan memadukannya dengan nilia-nilai dari warisan kebudayaan sendiri. Jepang yang telah lama berhasil mengejar ketingalan dari Barat juga masih tetap memelihara tradisi kebudayaannya. Negara Asia ini merupakan negara yang paling berhasil melakukan “Westernisai” dengan meniru ilmu tekhnologi dari barat, tetapi juga berusaha memilih untuk mementukan jalan sendiri.

0 komentar

Post a Comment

Setelah membaca posting Berikan Komentar anda untuk memperbaiki kesalahan tulisan kami..