Slide K.I.S.A.H
PERUBAHAN ARAH KEBIJAKSANAAN INDIA PASCA INDIRA GANDHI
Perubahan Haluan Luar Negeri Rajiv Ghandi (1984-1989).
Rajiv Ratna Gandhi (lahir di Mumbai, India, 20 Agustus 1944 - meninggal di Sriperumbudur, 21 Mei 1991 pada umur 46 tahun) adalah anak sulung Indira Gnadhi dan Feroze Gandhi. Rajiv adalah Perdana Menteri India yang keenam dan ketiga dari seluruh keluarganya, mulai dari ibunya yang meninggal pada 31 Oktober 1984 hingga ia menggantikan pada 2 Desember 1989 melalui pemilu. Ia menjadi Perdana Menteri India ketika berusia 40 tahun, dan termuda menduduki jabatan perdana menteri.
Rajiv Gandhi adalah anak lelaki Indira Gandhi, dan Rajiv Gandhi menikah dengan Sonia Gandhi. Dia dibunuh oleh pejuang pemberontak Tamil dari Sri Lanka, Thenmuli Rajaratnam yang saat itu mengalungkannya bunga ke lehernya yang ternyata berisi bom.
Rajiv Gandhi aktif dalam Amateur Radio Operator. Kode radio ia adalah VU2RG.
Karir Rajiv Gandhi adalah pilot profesional bagi Sistem Penerbangan India sebelum memasuki politik. Selama belajar di Universitas Cambridge, ia bertemu jodoh dengan gadis kelahiran Italia Sonia Maino. Ibunya menjadi Perdana Menteri India dan adiknya Sanjay Gandhi mati pada 1980 menyebabkan Rajiv terjun ke dunia politik. Setelah pembunuhan ibunya pada tahun 1984, Kongres Nasional India mengusulkan ia menjadi Perdana Menteri yang baru.
Rajiv Gandhi memimpin Partai Kongres memenangi pemilu tahun 1984. Parti Kongres memenangkan 411 buah dari 542 kursi parlemen. Dia mulai merombak kebijakan pemerintah, pajak-pajak dan peraturan izin aktivitas ekonomi - memodrenkan industri telekomunikasi, sistem pendidikan, perkembangan sains dan kebijakan berhubungan baik dengan Amerika Serikat.
Pada 1988, Rajiv menggagalkan kudeta di Maladewa yang dirancang oleh Militan Tamil yaitu PLOTE. Dia juga bertanggung jawab mengirim tentara India ke Sri Langka pada 1987 (Tim Pengaman India Atau IPKF) bagi membendung pemberontak Macan Tamil.
Rajiv terkena Skandal Bofors yang mempengaruhi peluangnya dalam pemilu 1989. Rajiv Gandhi tetap menjadi Presiden Kongres dipilih India 1991. Selama berkempen, dia telah dibunuh oleh Harimau Pembebasan Tamil Eelam (LTTE atau Tamil Tiger) .
Gandhi berbeda dari ibunya yang berdasar sosialisme. Dia menjalin hubungan erat dengan Amerika Serikat. Selama ini kebijakan sosialisme Indira Gandhi merenggangkan hubungan India-Amerika. Sebelum ini India intim dengan Uni Soviet dan membuat kerjasama dalam ekonomi dan ilmiah. Dukungan rakyat meningkat apabila dasar untuk sains dan teknologi dan industri-industri bersekutu, dan kuota impor dikurangi, pajak industri berbasis teknologi komputer, sistem penerbangan, pertahanan dan telekomunikasi. Rajiv memperkenalkan langkah penurunan Lisensi Raj, mengizinkan perusahaan dan individu membeli modal, barang-barang pengguna dan tanpa pembatasan birokratik. Pada 1986, Rajiv memperkenalkan kebijakan pendidikan nasional untuk memodern sistem pelajaran tinggi melintasi India. Dia mendirikan Sistem Jawahar Navodaya Vidyalaya pada 1986.
Usaha mewujudkan MTNL pada 1986. Rajiv memberi kuasa kepada polisi untuk mengekang terorisme di Punjabi. Pemerintahan militer di Punjabi dilaksanakan, kebebasan sipil diblokir, perdagangan dan pariwisata terpengaruh. Banyak pelanggaran hak asasi manusia terjadi di Punjabi. Mulaya pemerintah India memberi bantuan kepada pejuang pemberontak LTTE menentang pemerintah Sri Lanka. Perjanjian Keamanan Indo-Sri Lanka ditandatangani oleh Rajiv Gandhi dengan Presiden Sri Lanka JR.Jayewardene, di Colombo pada 29 Juli 1987. Pada 30 Juli 1987, Rajiv Gandhi telah disinggung oleh kadet laut Sri Lanka berbangsa Singhala bernama Vijayamunige Rohana de Silva. Meskipun Presiden Sri Lanka merasa malu tetapi Junius Richard Jayewardene mencoba menepis masalah kecil itu.
Pada masa pemerintahannya terjadi Skandal Bofors yang melibatkan Menteri keuangan Rajiv Gandhi, yaitu Vishwanath Pratap Singh dicurigai terlibat dengan skandal korupsi dan mengejutkan pemimpin Kongres. Vishwanath dipindahkan ke kementerian pertahanan. Skandal Bofors melibatkan puluhan juta dolar. Serikat dari Swedia, Bofors melibatkan bisnis keluarga Rajiv dalam Ottavio Quattrocchi. Akibatnya Vishwanath Pratap Singh disingkirkan dari Kongres. Nama Rajiv Gandhi terpalit saat penyelidikan terus dijalankan oleh Narasimhan Ram dan Chitra Subramaniam dari koran The Hindu.
Vishwanath Pratap Singh kembali populer dan beliau membentuk gaburan Partai Janata Dal. Pada pemilu 1989, Congress ditekan oleh golongan komunis dan Bharatiya Janata Partai dan Singh membentuk pemerintah. Gandhi menjadi pemimpin oposisi dan menjadi presiden Kongres. Rajiv menyebabkan kejatuhan kerajaan VP Singh pada Oktober 1990 dengan mengadakan aliansi dengan Chandra Shekharseorang pemimpin atasan Janata Dal.
Perdana Menteri Sri LankaRanasinghe Premadasa menentang Perjanjian Keamanan Indo-Sri Lanka. Tetapi kemudian menerimanya setelah ditekanoleh Presiden Sri LankaJunius Richard Jayewardene. Pada Januari 1989 Premadasa terpilih sebagai Presiden dan menjanjikan Tim Pengaman Tentara India (IPKF) akan keluar dalam waktu 3 bulan.Dalam pemilu 1989 Partai Kebebasan Sri Lanka dan Partai Nasional Bersatu ingin IPKF mundur dan 95% suara mendukung.
Tindakan polisi India tidak populer dan tidak didukung terutama di Tamil Nadu yang menentang perjuang pemisah Tamil LTTE. Gandhi mengusulkan negosiasi dengan IPKF dapat mengakhiri perang saudara di Sri Lanka.Premadasa dan pejuang LTTE harus menerima sepenuhnya perjanjian itu, Pada Dicember 1989, Singh terpilih sebagai Perdana Menteri India.Operasi IPKF teah membunuh lebih 1.100 tentara India dan dan melibatkan uang 2000 kror.
Pembunuhan Rajiv Gandhi Perdana Menteri India ke-7 terjadi di Sriperumbudur diTamil Nadu, India pada 21 Mei 1991. 14 lainnya turut terbunuh akibat serangan bunuh diri itu. Pembunuh itu adalah Thenmozhi Rajaratnam wanita, anggota Macan Pembebasan Tamil Eelam (LTTE). Pemimpin LTTE segera menafikan mereka bertanggung jawab. Tetapi rekaman kamera wartawan yang turut terbunuh jelas melibatkan Thenmozhi Rajaratnam yang mencuit kaki Rajiv, mengalung bunga malai dan memetik saklar pada badannya. Nama lainnya adalah tanu dan Gayatri. Thenmozhi Rajaratnam membawa bahan peledak RDX ditubuhnya.
•Tatanan Ekonomi Baru : Liberalisasi Terkendali Narasimha Rao (1991-1996).
Konflik keagamaan yang menyebabkan jatuhnya PM Singh pada tahun 1990 berpangkal dari keinginan BJP (Partai Bharatiya Janata) untuk membangun kuil di Ayodhya, tepat di lokasi berdirinya Masjid Babri yang dibangun pada abad ke-16, Warga Hindu mempercayai tempat itu sebagai tempat kelahiran Rama (dewa Hindu) dan bertekad untuk membangun kuil di lokasi masjid tersebut. Untuk mencegah membesarnya konflik, pemerintah mencoba mengadakan pertemuan antara penganut Hindu dan Islam. tetapi usaha ini gagal. Pada tanggal 20 Oktober 1990, pemerintah mengusulkan agar kuil dibangun bersebelahan dengan masjid yang sudah ada lebih dulu. Tawaran ini ditolak mentah-mentah oleh kedua belah pihak, bahkan BJP kemudian mengumumkan akan mulai membangun kuil tersebut pada tanggal 30 Oktober 1990. Masalah Masjid Babri sempat menghilang sebentar karena perhatian beralih kepada masalah pergantian pemerintahan dan terbunuhnya Rajiv Gandhi pada tanggal 21 Mei 1991.
Pada tanggal 30 Oktober 1991 terjadi lagi kerusuhan pada perayaan setahun peletakan batu pertama pembangunan kuil tersebut. Sehari sebelumya mantan perdana menteri V.P. Singh dan kelompoknya ditahan. Peristiwa perusakan Masjid Babri menyulut kerusuhan yang lebih besar antara Hindu dan Islam di Bombay pada bulan Januari 1993 dan mengakibatkan ratusan korban jiwa. Perbedaan kasta menimbulkan konflik sejak V.P. Singh masih menjabat perdana menteri pada tahun 1990. Pada bulan Agustus 1990.mengumumkan bahwa permintaan kasta bawah akan 27% dari pekerjaan yang ada akan dijalankan, sesuai dengan janjinya dalam kampanyenya. Keputusan itu mendapat protes keras dari sekitar 160 pelajar kasta yang mengadakan aksi membakar diri. Menurut mereka kebijaksanaan tersebut akan mengurangi kesempatan kerja mereka.
Ketika Narasimha Rao mengambil alih jabatan perdana menteri, masalah tersebut diangkat kembali. Pada tanggal 24 September 1991 pemerintahan Rao mengumumkan akan melaksanakan kebijaksanaan tersebut. Untuk meredakan kritik yang menyatakan bahwa kebijaksanaan ini merugikan kasta atas, maka pemerintah menyediakan 10% dari lapangan pekerjaan yang ada khusus untuk kasta atas.
Pada tahun 1991, menyusul awal terjadinya krisis ekonomi yang menimpa banyak negara Asia, India mengalami masalah yang serupa bahkan jauh lebih berat. Seratus sepuluh juta rakyat India terlempar ke jurang kemiskinan hanya dalam waktu dua tahun. Inflasi sebesar tujuh belas persen telah merusak sendi-sendi perekonomian India. Di tahun yang sama, 330 juta atau dua dari lima rakyat India tervonis hidup di bawah garis kemiskinan. Kondisi keuangan pemerintah India terpuruk. India mengalami krisis.
Pada saat itu, India hampir dinyatakan bangkrut. Bank-bank telah memberhentikan pinjamannya kepada India dengan perkiraan mereka tidak akan mampu untuk melunasinya. India’s foreign exchange merosot tajam hingga berada pada kondisi kesanggupan untuk membayar impor minyak bumi selama dua minggu saja. Melihat gejolak yang begitu parahnya, International Monetary Founds (IMF) akhirnya menawarkan bantuan untuk memulihkan keadaan perekonomian India. Namun pepatah barat selalu mengatakan, “there is no free luch”. IMF bersedia membantu India dengan catatan pemerintah India setuju untuk membuat beberapa agenda reformasi di bidang ekonomi.
Tahun 1991, India sempat mengalami defisit anggaran belanja negaranya. India kemudian mendapatkan pinjaman dari Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) sebesar US$ 4,42 miliar dan dari Konsorsium Bantuan untuk India (AIC) sebesar US$ 6,7 miliar. Nilai defisit dalam anggaran belanja negara mencapai titik terendah (kurang dari 5%) pada tahun 1992. Laju inflasi yang mencapai 16,2% pada pertengahan tahun 1991, turun menjadi 7,4% pada bulan September 1992. kemudian naik kembali pada bulan Oktober menjadi 9,3%.
Tanpa bantuan pihak luar, lampu kehidupan India tidak akan dapat terus bertahan. Akan tetapi, ternyata India juga melakukan jalan lain yang mengejutkan banyak pihak, melebihi manuver-manuver politik yang kerap kali terjadi dalam dunia belantika politik Asia Selatan. Sejumlah emas batangan milik negara yang berada di India diterbangkan ke London untuk dipinjamkan sementara guna memperoleh keuntungan secara cepat. Tepat pada tanggal 1 Juli 1991, sejarah reformasi India telah dimulai. Pencetus reformasi ekonomi pada saat itu, Narasimha Rao (Perdana Menteri), Manmohan Singh (Menteri Keuangan, saat ini menjadi Perdana Menteri India), tidak saja berhenti mereformasi ekonomi India hanya dalam satu minggu yang dramatis di awal bulan Juli 1991. Selama dua tahun berikutnya, pemerintah India memperkenalkan kebijakan baru hampir di setiap minggunya.
Perusahan milik negara di bidang perbankan, penerbangan, dan industri perminyakan dibuka bagi investor mandiri. Dipimpin oleh Manmohan Singh, India melanjutkan reformasi dengan menghilangkan pembatasan antimonopoli yang berlebihan bagi perusahan-perusahaan besar. Singh juga menghapus kebijakan “license raj” yang mengontrol secara ketat perdagangan dan industri India yang mensyaratkan adanya izin untuk setiap transaksinya. Secara garis besar, rangkaian gerbong reformasi ekonomi yang dilakukan oleh India meliputi: (1) fiskal dan administrasi; (2) sektor finansial; (3) perdagangan internasional dan investasi; (4) sektor industri; (5) infrastruktur; (6) tenaga kerja; dan (7) privatisasi.
Bagi negara secara keseluruhan, dampak positif yang terjadi amatlah besar. Roda perekonomian tumbuh begitu cepat dibandingkan yang terjadi selama beberapa dekade sebelumnya dan perusahaan-perusahaan mulai mampu memperkerjakan mereka yang sebelumnya justru tidak bekerja. Inflasi dua digit kembali dapat dikembalikan pada posisi semula. Hutang negara segera terlunasi dan foreign exchange reverse yang berharga telah pulih kembali. Krisis ekonomi terlewati dengan mulus, lampu kehidupan India masih tetap menyala. India mempunyai kebebasan sipil dan politik selama hampir satu abad, tetapi kebebasan di bidang ekonomi barulah benar-benar tercapai semejak bergulirnya reformasi ekonomi di tahun 1991.
Sejak saat itu, India terus merangkak menjadi salah satu negara maju di antara negara berkembang lainnya. Selama periode tersebut, perekonomian tumbuh secara konstan dan kesuksesan ini dibarengi pula dengan meningkatknya ekspektasi kehidupan, angka melek huruf, dan ketahanan pangan. Tidak jauh berbeda dengan Cina, proses reformasi ekonomi di India akhirnya tiba sampai dengan penghujung pertanyaan tentang apakah sistem perekonomian yang dijalankan selama proses tersebut? India menyebutnya sebagai “enlightened capitalism” yang mempunyai pengertian berbeda dengan terminologi kapitalisme yang dijunjung oleh sebagian besar negara-negara barat.
Bagi India “enlightened capitalism” atau kapitalisme yang tercerahkan mendistribusikan kesejahteraan yang tercipta dengan cara secepat mungkin kepada seluruh pemangku kepentingan, mulai dari para pekerja, investor, pelanggan, pensuplai, hingga kepada komunitas masyarakat. Sistem ini tidak mengekspolitasi kelompok masyarakat tertentu ataupun sumber daya alam (a zero-sum game), tetapi lebih condong untuk memberdayakan keduanya, yaitu jalan keadilan yang berkesinambungan. Tidak seperti konsep negara Barat, kapitalisme ala India turut pula memadukan unsur swadeshi atau self-relience warisan Gandhi-Nehru. Mereka tidak pula mengadopsi pola kapitalisme yang berhujung pada model perayaan materialisme dan konsumtifisme yang dapat mengancam nilai-nilai dan budaya India yang telah tertanam lama di hati Hindustan.
•Bertahan terhadap Krisis Moneter Dunia (1997)
Tahun 1997, terjadi krisis moneter yang melanda Dunia. Tetapi krisis tersebut seaakan tidak menyentuh India karena memiliki neraca modal yang tertutup dan system perbankan yang terkendali dengan ketat. Negara-negara yang terkena krisis keuangaan di tahun 1997 telah mengizinkan perusahaan dan perbankannya untuk terus menerus menikmati pinjaman. Menurut RBI (Bank Central India) bahwa peminjaman akan menanggung resiko akibat pergerakan mata uang. Kehati-hatian India tehadap keuangannya membuat Negara ini terhindar dari krisis yang melanda duni di tahun 1997, dengan kehati-hatian ini stabilitas keuangan terjaga.
Selain itu RBI tidak mengagungkan nilai tukar tertentu, RBI melakukan campur tangan terhadap pasar valuta asing. Hal ini dilakukan untuk mencegah apresiasi rupee terhadap dolar. Secara keseluruhan, bank sentral India memastikan bahwa peminjaman menanggung resiko akibat pergeseran mata uang. Dengan sendirinya kebijakan tersebut menjadi penghambat untuk melakukam peminjaman.
•Perkembangan Korporasi: Tekhnologi Informasi, Industri Otomotif, Film, Farmasi,
Perbukuan dan Pendidikan.
Kemajuan dan gencarnya para korporasi India telah ditopang oleh kemajuan yang mendasar di bidang teknologi, industry, hiburan dan sumber daya manusianya.
- Teknologi Informasi
Pembangunan industry Teknologi Informasi (TI) sudah dirintis olrh India pada awal 1990-an. Membangun kekuatan dibidang TI diyakini sebagai kekuatan ekonomi masa depan, dengan kebijakan yang tepat inilah bahwa Negara India Berjaya di industry TI sejak decade terakhir. Tahun1990 India mulai membangun Software Technology Park (STP) di Pune, Bangalore, Bhubaneswar, Nioda, Gandhi Nagar, Hyderabad, Thiruwabanthapuram. Dua daerah yang mengalami kemajuan pesat diantaranya adalah Bangalore dan Hyderabad sehingga dijuluki sebagai silicon valey of India. Di lembah silicon India inilah perusahaan raksasa duni dibidang TI yaitu Microsoft dan IBM bermarkas.
Dilihat dari pendapatan ekspornya, penjualan dari produk IT tercatat terbesr sejak awal tahun 1990-an hingga kini. Ekspor perangkat lunak (software) dari india dari tahun 1991-1992 sudah tumbuh hingga 35 % dan menyumbang 70 % dari 73% perusahan software nasional yang berada di kawasan itu.
Keuntumgan ekspor piranti lunak TI dan layanan jasanya melampaui 100.000 crore rupee (22,43 miliar dolar AS) pada periode 2005-2006. Pertumbuhan ini sebagian besar karena meningkatnya pekerjaan dengan tingkat keahlian seperti riset, analisis, dan permodelan.
Dalam membangun bisnis TI india mengirimkan para pemuda yang berotak brilian untuk memperdalam TI di Amerika Serikat dan Eropa. Di San Fransisco dimana pusat TI terkemuka di Amerika Serikat yang terkenal dengan nama lembaah silicon terdapat 150.000 pekerja asing dimana 60.000 pekerja tersebut merupakan pakar software India.
Di India sendiri mulai membuka pintu untuk modal asing yang menanamkan modalnya dengan menawarkan berbagai macam kemudahan seperti penghapusan pajak bagi barang modal untuk indusri ini dan penghapusan monopoli dibidang internet service provider dan link satelit internet.
Industry software, desain, dan jasa membawa berperan penting dalam rantai inovasi teknologi global. Banyak perusahaan teknologi besar, seperti Microsoft, Motorola, Hewlett-Packard, dan lain-lain yang mempercayakan ilmuwan India untuk merancang software dan multimedia feature pada produk-produk mereka selanjutnya.
-Industri Otomotif
Selain industy TI India yang sukses, diikuti pula oleh industry otomotif yang tak kalah sukses pula. Reformasi ekonomi di tahun 1991 melalui License raj dan liberalisasi tahun 2002 diantaranya dengan dengan diizinkannya penanaman modal asing 100% dan dihapuskannya tarif impor, membuat industry otomotif India berkembang pesat dan kompetitif. Hamper sebagian besar produsen otomotif terkemuka dunia, sudah membangun fasilitas produksi dan menjadikan Negara tersebut sebagai pusat produksi untuk memenuhi pasar local maupun ekspor. Total investasi di sector ini mencaapai 50.000 crore rupee (11,218 miliar dolar AS).
Raksasa mobil Jepang yaitu Suzuki Motor Corporation menanamkan mengekspor 40% dari total produksinya atau 40.000 kendaraan pada tahun 2010 dari pabrik-pabrik yang ada di India. Hyundai Motor Company tidak mau kalah ia menargetkan 50% atau 30.000 kendaraan dari pabrik India. Hyundai Motor Company sudah mengekspor ke 60 Negara yang berada di Asia, Afrika, Amerika Latin, Eropa dan Timur Tengah. Sedangkan Honda dan Nisan memproduksi 3 juta unit di tahun 2009. Tetapi dalm penjualan domestic masih dikuasai oleh produk local yaitu Tata Motors dan Mahindra&Mahindra. Dewasa ini pasaran otomotif India sudah merambah pasaran luar negeri dengna melirik pasaran Eropa dan Asia.
Pasaran Otomotif India mengancam Otomotif Jepang hal ini di akui oleh pemimpin Toyota Motors Corp. Okuda Hiroshi yang mengatakan bahwa otomotif India akan menyalip Otomotif Jepang karna mereka sudah semakin focus pada kualitas. Geliatnya pasaran Otomotif India di buktikan tidak hanya tingkat penjualan yang naik tetapi seringnya mendapat penghargaan dibidang otomotif seperti TVS Motor yang mendapatkan penghargaan Deming.
-Industri Film
Industry perfilman India dikenal dengan nama Bollywood, untuk menyaingi industry Film Amerika yang dikenal dengan nama Hollywood. Bollywood adalah nama tidak resmi untuk industri film India populer berbahasa Hindi yang berbasis di Mumbai. Istilah "Bollywood" kadang-kadang dipakai secara salah merujuk pada seluruh film India, yang sebenarnya memiliki banyak pusat industri film, misalnya film berbahasa Tamil berbasis di Kodambakkam, di kawasan Chennai yang terkenal dengan julukan "Kollywood", film berbahasa Telugu berbasis di Hyderabad, dijuluki "Tollywood".
Industry perfilman India adalah Industry layar lebar terbesar di dunia menyangkut jumlah produksi film cerita setiap tahunnya. Menurut data Motion Picture Association of America (MPAA) mencatat bahwa di tahun 2006 Film yang lolos sensor sebnayak 1.013 judul, sedangkan Hollywod (Industry Film Amerika) hanya 735 judul Film. Tiket yang terjual untuk film Bollywood sebanyak 3,6 miliar sedangkan untuk film-film Hollywood hanya 2,6 miliar. Sedangkan pemasukan untuk film Bollywood sebanyak 1,3 miliar dolar Amerika, sedangkan film Hollywood sebanyak 51 miliar dolar Amerika.
Daya tarik yang diberikan oleh film-film Bollywood selain ceritanya karena tiketnya murah. Harga satu tiket Film Bollywood tidak lebih dari 1 dolar AS, sedangkan film Hollywood satu tiket seharga 6,41 dolar AS. Film-film Bollywood yang masuk dalam Box office film Amerika antara lain Krissh, Khabhi Khushi Khabhie Gham, Khuch Khuch Hota Hai.
Reputasi teknologi informasi India turut mempengaruhi berkembangnya industry Outssorching untuk teknologi perfilman. Salah satu bidang yang dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan asing terutama Amerika Serikat dan Eropa adalah eknologi animasi dan special effect film. Film-film Hollywood yang menggunakan produksi animasi dan special effect adalah Sinbad, Ali Baba and The Forty Thives. Mereka menggunakan produksi India karena lebih murah 75% dibandingankan dengan perusahaan animasi dan special effect Amerika Serikat. Pemasukan dari produksi animasi ini mencapai 2 miliar dolar AS.
-Industry Farmasi
Pencapaian industry Farmasi India semakin menanjak. Farmasi di India sudah dibangun di era 1970-an. Industry Farmasi india mampu mencukupi 95% kebutuhan dalam negeri. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan dunia industry farmasi India mampu menyumbang 40% kebutuhan obat curah. Ekspor produk Farmasi India tidak hanya di pasaran Negara-negara berkembang saja tetapi sudah mencakup ke Negara Amerika Serikat, Kanada, Jerman, Perancis, dan Negara-negara Amerika Latin.
Pemberlakuan Undang-Undang Paten ( Paten Act) pada tahun 1970 menjadi tonggak sejarah terpenting tumbuhnya industry farmasi di India. UU tersebut dimaksudkan agar India melepaskan ketergantungan terhadap asing dan menjadikan India swasembada dalam obat-obatan. Dengan melarang paten terhadap obat-obat, produk pertanian, dan juga energy atom memungkinkan perusahaan farmasi local mengembangkan keterampilan rekayasa dan riset di bidang obat-obatan serta medis.
Hasinya adalah India dipercaya sebagai pemasok obat-obatan paten dan semakin banyak perusahaan farmasi India mendapat sertifikat kelayakan dari badan internasional seperti United States Food& Drugs Adminstration (USFDA), Medicine Control Agency (MCA) Inggris, Therepeutic Goods Administration (TGA) Australia, dan Medicine Control Council (MCC) Afrika Selatan.
Saat ini sudah ada 100 perusahaan India yang mengantongi izin dari USFD untuk memasok obat-obatan ke Amerika Serikat, 45 perusahaan mengantongi izin dari MCA untuk memasok ke Inggris, 19 perusahaan mendapat persetujuan TGA untuk memasok ke Australia, dan 3 perusahaan memasok ke Eropa. Biaya produksi obat India lebih murah 45% dari perusahaan Barat untuk obat-obat generic. Sedangkan untuk infrastuktur 40% lebih murah pula. Dengan modal intelektual yang baik, India mampu memproduksi hingga 10 obat generic baru dalam setahun sementara produsen asing hanya mampu memproduksi 2 produk.
Pada saat ini di India terdapat 20.000 perusahaan farmasi di India, 260 diantaranya skala besar dan menengah, 45 diantaranya sudah memiliki cabang di luar negeri. nama-nama perusahaan farmasi yang terkenal adalah Ranbaxy, Dr.reddy’s, Wochardt, Cipla, Nicolas Piramal, Lupin Laboratorius, dan sun Pharmaceutikal industries. Cipla merupakan salah satu produsen anti-HIV termurah di dunia.
Selain menyediakan obat-obatan murah dan berkualitas, India merupakan ongkos layanan medis termurah, karena 80% lebih rendah dari Amerika Serikat, sehingga banyak perusahaan-perusahaan Amerika Serikat yang mengirimkan karyawan yang sakit ke rumahsakityang ada di India.
-Perbukuan
India memiliki 15.000 penerbit yang bernilai lebih dari 30miliar rupee atau setara dengan 685 juta dollar AS. Buku-buku tersebut diterbitkan kedalam 24 bahasa local, dan bahasa Inggris. India dapat memproduksi 70.000 judul buku pertahun dan 40% diantaranya adalah buku-buku berbahasa Inggris. Hal ini menjadikan India sebagai produsen penerbit buku berbahasa inggris terbesar ke tiga setelah amerika Serikat dan Inggris. Pasaran buku India tidak ahanya Negara-negaara tetangga seperti Banglades, sri langka, maupun Pakistan, tetapi mencapai Eropa Barat, Inggris, Amerika Serikat, Australia, Jepang, maupun Emirat Arab.
Tidak hanya memproduksi buku, tetapi India merupakan Negara yang menempati urutan teratas dalam hal terbanyak menggunakan waktu untuk membaca. Riset ini dilakukan oleh National Poll World (NOP World) yang berbasis di Inggris. Riset ini dilakukan kepada penduduk usia 13 tahun keatas yang bermukim di perkotaan di30 negara didunia pada tahun2005. Hasil yang didapat bahwa orang India menggunakan 10,7 jam per minggu untuk membaca, sedangkan Inggris hanya 5,3 jam perminggu, dan menghabiskan 18 jam untuk menonton televisi.
-Pendidikan
Dengan semakin meningkatnya kuantitas dan kualitas lulusan yang dimiliki oleh Cina dan India, kini pengembangan ilmu dan teknologi tingkat tinggi tidak lagi dimonopoli oleh negara-negara tertentu saja. Di tahun 2006, Cina memproduksi lulusan universitas sebanyak 4,1 juta orang dengan 800.000 lulusan diantaranya berasal dari bidang ilmu alam dan teknologi. Sedangkan India menghasilkan lulusan sekitar 2,7 juta orang, dimana sekitar 500.000 diantaranya merupakan lulusan dengn kualitas yang siap dipekerjakan oleh perusahaan-perusahaan besar dari Amerika dan Inggris.
Pada masa yang lalu, banyak para elit Cindia di bidang pendidikan memilih untuk melanjutkan studi atau berkarir di Amerika, Inggris ataupun negara-negara lainnya guna memperoleh penghasilan yang lebih menjanjikan. Namun dengan seiring membaiknya perekonomian dan iklim usaha di dalam negeri, kini mereka secara hampir bersamaan kembali hijrah ke negaranya masing-masing. Sebagi contoh, terdapat lebih dari 40.000 warga negara India yang kembali dan mulai bekerja di kota Bangalore selama beberapa tahun terakhir ini.
Tentunya kondisi-kondisi di atas terjadi setelah kedua negara berhasil menciptakan atmosfer pendidikan yang sangat baik, mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga tingkat pendidikan tinggi. Pada tingkat pendidikan dasar, diundangkannya UU tentang Wajib Belajar oleh pemerintah Cina di tahun 1986 dengan target seluruh anak yang berumur enam tahun diwajibkan untuk memperoleh pendidikan dasar sembilan tahun, telah membawa perubahan meningkatnya persentase melek huruf dari sebesar 66 persen di tahun 1950-an menjadi 80 persen di tahun 1990-an.
Untuk memacu hasil riset dan teknologi yang menunjang terciptanya kemakmuran suatu bangsa, UNDP telah mensyaratkan angka minimal 1% dari GDP masing-masing negara. Oleh karenanya, baik Cina maupun India hampir setiap tahunnya selalu berusaha menaikkan anggaran di bidang Research and Development (R&D). Di akhir tahun 1990-an, Cina hanya mengalokasikan anggaran R&D kurang dari 1% dari total GDP, namun saat ini anggaran telah meningkat menjadi 1,5% dan direncanakan akan terus meningkat hingga mencapai angka 2,5% di tahun 2020. Inovasi ilmu pengetahuan yang telah diciptakan oleh Cina telah turut mendongkrak terjadi permohonan aplikasi paten sebesar lebih dari 130.000 di tahun 2004. Menurut laporan Paris-based Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), Cina menghabiskan lebih dari US$ 136 miliar khusus untuk R&D di tahun 2006, melewati anggaran yang dialokasikan oleh Jepang sebesar US$ 130 miliar
Saat ini, kebanyakan dari perusahaan multinasional besar telah mempunyai pusat R&D secara khusus dan tersendiri di kota-kota Cina dan India, sehingga locus pengembangan teknologi secara otomatis juga berpindah ke dalam dua negara tersebut. Menilik keberhasilan India di bidang ITC, tentunya tidak dapat pula dipisahkan dari peran human capital yang ditelurkan dari tujuh institut elit di bidang ilmu alam dan teknik yang dikenal dengan Indian Institute of Technology (IITs). Keterlibatan yang tidak kalah pentingnya yaitu berasal dari organisasi-organisasi profesi diaspora India, seperti halnya Silicon Valley Indian Professionals Association (SIPA) yang telah menjadi organisasi dunia dalam menjembatani pernyediaan informasi dan kontak bagi perusahan-perusahaan besar yang ingin melakukan outsourcing terhadap para ahli IT asal India.
Melihat persaingan global yang begitu ketat, Indonesia mau tidak mau harus segera memberikan perhatian yang lebih serius pada dunia pendidikan. Setiap kebijakan nasional harus pula bermuara pada dorongan terhadap peningkatan mutu, kualitas, anggaran pendidikan dan riset, serta penuntasan program buta huruf dan wajib belajar sembilan tahun. Investasi di bidang pendidikan merupakan suatu hal yang tidak dapat ditawar-tawar lagi.
Selain terus memacu peningkatan anggaran di bidang Research and Development (R&D), setidaknya terdapat empat hal yang patut dipertimbangkan dengan melihat kebijakan umum pemerintah India terhadap dunia pendidikannya:
1.Pendidikan yang murah, terjangkau dan berkualitas disediakan bagi seluruh anak bangsa, baik dari tingkat sekolah dasar hingga tingkatan Universitas;
2.Kebijakan harga dasar kertas dan buku-buku, khususnya buku pelajaran dikontrol secara ketat oleh National Book Trust of India (NBT) agar selalu sesuai dengan kemampuan daya beli masyarakat, khususnya bagi kalangan terpelajar dan akademisi;
3.Perhatian khusus pemerintah melalui University Grant Commission (UGC) untuk memberikan beasiswa sebesar satu hingga dua bulan gaji rata-rata di India kepada setiap mahasiswa S-3 yang terdaftar. Hal ini maksudkan untuk memacu para calon mahasiswa S-3 lainnya dan penelitian yang dikerjakan benar-benar terfokus;
4.Kesejahteraan dan fasilitas yang memadai disedikan bagi para tenaga pendidik sehingga mereka dapat berkonsentrasi penuh untuk mengajar tanpa harus melakukan aktivitas lain guna menambah pendapatannya yang dirasakan kurang layak.
TANTANGAN INDIA DALAM ERA GLOBALISASI ABAD 21
• Peranan India dalam lembaga-lembaga Dunia : WTO, WHO.
Peranan India di WTO
WTO adalah Organisasi Perdagangan Internasional. India yang merupakan salah satu Negara berkembang yang sedang maju, menjadi anggota WTO sejak ……. Namun belakangan ini India menjadi sangat vocal dalam pertemuan-pertemuan WTO karena keinginan WTO untuk menutup pasar Negara maju, yang selanjutnya akan menghambat sector manufaktur seperti yang dilakukan sejumlah Negara Eropa dan bahkan Amerika Serikat, dan para ekonom internasional mengecam keras sikap itu. Perdagangan ( peraturan system perdagangan multilateral ) bersinggungan dengan banyak hal dan menyangkut kehidupan rakyat global
• Kompetisi Naga dan Gajah.
Kompetisi yang terjadi di dua negara Raksasa Asia terjadi dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, sosial bahkan militer. Dalam bidang ekonomi sebenarnya India cukup berbeda dengan Cina. Sebagian besar perbedaan itu terdiri atas kenyataan bahwa India dan Cina memiliki system politik yang berbeda. India adalah demokrasi yang berkembang, walaupun sedikit kacau. China adalah negara otoritas satu partai. Banyak perbandingan populer antara India dan Cina seputar kenyataan ini. Ekonom penerima Nobel, Amartya Sen, sering kali berkata bahwa karena struktur politiknya, India yang merdeka tidak pernah mengalami semacam kelaparan missal seperti yang terjadi di Cina selama Lompatan Jauh ke Depan pada akhir tahun 1950-an. Demokrasi yang berjalan dan kebebasan pers telah menjaga negara ini bebas dari eksperimen social yang menggelikan. Akan tetapi, ada hal penting lain. Apakah demokrasi di India telah memperlambat langkah dari perubahan ekonomi ? perdebatan berat terjadi selama lima tahun sebelum diambil keputusan apa pun apakah itu membuka sector asuransi bagi investasi asing atau membuat jalan raya modern yang melintasi hutan. Namun ada sisi lain yang sering lolos dari kritik. Pertumbuhan di India dapat menjadi lebih sensitif bagi kebutuhan mayoritas mereka yang diam. Di samping masalah krusial “demokrasi versus kediktatoran” ada juga perbedaan mendasar dalam strategi ekonomi ke dua raksasa Asia ini. China telah memobilisasi sumber dayanya ( khususnya modal ) dengan satu kepastian. Kebijakan ini mengingatkan pada banyak negara Asia yang lain yang “keajaiban ekonomi”-nya berdasarkan pertumbuhan masukan dan bukannya produktifitas. India lambat dalam mobilisasi sumber daya, tetapi telah menggunakan sedikit yang dimilikinya itu dengan jauh lebih efisien ( China lebih banyak menggunakan tenaga buruh perempuan di bandingkan India, yang mungkin merupakan indikasi dari pentingnya hak gender dalam perkembangan yang cepat ). Beberapa kekacauan yang merusak perbandingan terpopuler antara India dan China dapat dijelaskan dengan perhitungan sederhana. Sejak awal tahun 1990, India telah menanam sekitar seperempat dari PDB-nya setiap tahun dan dari sini India mendapatkan tingkat pertumbuhan sekitar 6%. Jadi India memerlukan 4 unit modal untuk keluaran. Cina telah tumbuh sekitar 9% setahun walaupun menanamkan hamper setengah dari PBD-nya setiap tahun. Berarti China memerlukan sekitar lima unit modal untuk mendapatkan satu unit keluaran. India menggunakan modal lebih merata dan efisien, yang merupakan salah satu loncatan bagi kesuksesan kapitalisme. Itulah salah satu loncatan bagi kesuksesan kapitalisme. Itulah satu alasan yang membuat India hanya memiliki segelintir jalan raya yang baik tetapi banyak perusahaan kelas dunia. Kesuksesan ekonominya lebih dilandaskan pada energy kewirausahaan penduduknya di bandingkan kebijakan pemerintahannya.
Satu hal lagi kompetisi antara dua raksasa Asia ini terlihat, yaitu dalam bidang teknologi. Minggu pekan lalu, keti ka kapsul antariksa Shenzhou VIII sukses mengorbit Bumi lalu mendarat mulus di gurun di Mongolia, sebuah gong perlombaan menjelajah luar angkasa telah dipukul keras-keras. Mirip kejadian pada 1957, ketika peluncuran satelit Sputnik Uni Soviet memicu perang dingin dengan Amerika Serikat, kali ini sebuah pesta besar di Beijing hanya akan membangkitkan kompetisi di antara negaranegara Asia modern. Ya, Minggu pekan lalu, ketika Zhai Zhigang, yang juga pilot pesawat tempur, baru saja sukses menjalankan misi berjalan di luar angkasa selama 15 menit, dan pemerintah Cina sukses memamerkan keandalan baju antariksa “rajutan”-nya sendiri, negara-negara seperti Jepang dan India memang terguncang hebat. Cina mungkin sudah semakin paripurna mentahbiskan dirinya sebagai kekuatan pembanding Amerika Serikat dan Rusia—ia sebelumnya juga sukses menembakkan peluru kendali untuk “menghabisi” satelit cuacanya yang sudah tua di orbit Bumi—tapi keberhasilannya pekan lalu justru lebih berdampak terhadap dua negara tetangganya itu. Jepang sedang bersiap mengembangkan program-programnya selama ini yang berupa riset ilmiah di Stasiun Antariksa Internasional dan bisnis satelit komersial dengan menggali pula kemungkinan aplikasi militer. Sedangkan India dalam beberapa tahun belakangan telah mentransformasi program antariksa, bukan lagi melulu urusan cuaca dan satelit komunikasi, tapi juga sebuah proyek hiperaktif. Program eksplorasi robotik dijadwalkan meluncur pada 22 Oktober mendatang untuk mengorbit bulan selama dua tahun.
Yang paling seru jelas antara Cina dan India. Kedua negara ini tidak hanya disatukan oleh kesamaan jumlah penduduk yang mendominasi dunia dan keistimewaan sebagai negara berkembang yang industri ekonominya menggeliat paling kencang, tapi juga oleh nasib. Cina dan India sama-sama mengembangkan sendiri kemampuan terbang ke antariksa. Sementara Cina selama ini hanya menjadi penonton yang baik dalam kerja sama AS-Rusia membangun Stasiun Antariksa In- ternasional, India malah sudah di- kucilkan NASA dan Badan Antarik- sa Eropa sejak mencoba senjata nuk- lir pertamanya pada 1974. Dari sana, baik Cina maupun India sama memiliki dua motivasi besar: kemandirian dan pemikiran bahwa eksplorasi antariksa akan membuat prestise nasional mereka membubung tinggi. Secara alami, kedua motivasi itu memang saling terkait. India, misalnya, setuju ro- ketnya pada Oktober nanti ditebengi muatan dari Amerika Seri- kat dan Eropa. Sedangkan Cina, pernyataan Ouyang Ziyuan, ahli antariksa di Akademi Ilmu Penge- tahuan Cina, berikut ini bisa men- jelaskan semuanya: “Program Cina menunjukkan kekuatan nasional yang komprehensif dan meningkatkan prestise internasional Cina serta kekuatan yang menyatukan bangsa Cina.” Program antariksa Beijing mengompori kompetisi dengan India ketika astronot nya yang pertama, Yang Liwei, sukses mengorbit Bumi pada Oktober 2003, lalu dirangkai pada tahun lalu dengan tembakan peluru kendali ke luar angkasa. Kini, negeri yang sukses menggelar pesta Olimpiade pada Agustus lalu bahkan sedang membangun pusat peluncuran roket yang keempat di Pulau Hainan. Sebuah roket pendorong terbaru seberat 25 ton yang akan membawa modul berawak untuk rencana stasiun antariksa bakal meluncur dari sana. Cina juga tengah mengusung ambisi untuk mendaratkan wahana robotik di bulan jika berhasil mengorbitkan wahana lainnya yang mengelilingi satelit Bumi itu. Rumor yang beredar bahkan menyebutkan bahwa raksasa banyak hal, termasuk polusi, ini juga mempersiapkan pendaratan manusia di bulan—sebuah ambisi yang bukan tidak mungkin bisa menyodok cita-cita Amerika Serikat sejak 2004 untuk mendirikan pangkalan permanen di bulan. Meski selama ini Amerika Serikat membatasi ekspor teknologi, toh, bisnis satelit komersial Cina bisa berkembang tak kalah oleh Jepang. Cina sejauh ini telah meluncurkan 79 satelit, 10 di antaranya pada 2007. India juga begitu. Sepanjang tahun ini saja ada 11 satelit yang telah diluncurkan dari Sriharikota, situs peluncuran roket di India Selatan. Jumlah itu termasuk sembilan pesanan dari negara lain. Negara ini juga menjadi yang pertama meluncurkan 10 satelit sekaligus dalam satu roket. Ketika Amerika Serikat dan Uni Soviet dulu sekali bersaing dalam konteks perang dingin, majalah Newsweek menulis, India dan Cina kini bersaing untuk memimpin pasar industri knowledge dan sumber daya manusia yang kompetitif.
• Ketimpangan Sosial – Ekonomi dan Permasalahan dengan Negara tetangga.
Ketimpangan antara negara bagian atau antarteritori menjadi paradox lain dalam pembangunan ekonomi India. Kemajuan dan meningkatnya pertumbuhan ekonomi India beberapa tahun terakhir justru semakin memperleba jurang kesenjangan antar wilayah ini. Disparitas spasial di India bukan hanya terjadi pada pertumbuhan ekonomi atau produk domestic negara bagian bruto (GSDP) dan GSDP perkapita tetapi juga infrastruktur fisik dan social, arus investasi atau modal, serta pembangunan manusia atau indicator social dan demografis. Secara fisik dalam 1,5 dekade terakhir pembangunan lebih banyak terkonsentrasi di wilayah bagian selatan India. Di Selatan ada yang disebut koridor selatan yang menghubungkan wilayah-wilayah pertumbuhan pesat ekonomi di bagian selatan wilayah India ini.
• Ambisi India menjadi Raksasa Asia.
India berambisi menjadi adidaya Asia. Ambisi ini telah diperlihatkan sejak awal berdirinya negara tersebut. Awalnya militer India mewujudkan hal tersebut dengan mengoperasikan Carrier. Kemudian proyeksi militer India secara jelas menuju perwujudan blue water navy yang modern. Langkah kearah ini dilakukan dengan kemampuan membangun di dalam negeri kapal perusak dan fregat yang modern, serta mengalihkan teknologi untuk membangun kapal selam. Sewa kapal selam nuklir dari Rusia sejak beberapa tahun yang lalu memberikan AL India kemampuan untuk mengoperasikan kapal selam nuklir, sedang anggaran militernya yang begitu besar memungkinkannya membeli kapal selam nuklir sewaktu-waktu.
Sejalan dengan itu, India berharap dapat menjadi anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan dengan demikian dapat memiliki hak veto. Untuk mendukung harapannya tersebut India mempersiapkan diri dalam bidang ekonomi, politik, teknologi dan militer. Dalam keempat bidang tersebut India telah menunjukkan kemajuan yang cukup pesat.
Untuk dapat diakui dunia, India bukan hanya mengejar kepemilikan atas blue water navy, tetapi juga kepemilikan atas senjata nuklir. Uji coba nuklir Cina 1964, dua tahun setelah perang perbatasan India-Cina, menjadi alasan kuat bagi India untuk mengejar teknologi senjata nuklir dan melakukan uji coba serupa pada 1974. Penelitian atas senjata termonuklir dimulai sejak 1980.
Ambisi India terlihat setelah negara tersebut menolak meratifikasi perjanjian NPT (Non-Poliferation Treaty) tahun 1968 hingga sekarang. Bahkan kemudian menolak menandatangani CTBT tahun 1996, hingga sekarang, jauh setelah perang dingin berakhir.
Pada Mei 1998, India kembali melakukan uji coba nuklir, berlawanan dengan trend pemusnahan nuklir pasca perang dingin. Hal ini segera diikuti oleh Pakistan dengan uji coba nuklir yang lebih bersifat balasan atas uji coba India. Maka dimulailah perlombaan senjata nuklir baru secara terbuka.
India saat ini diperkirakan memiliki 60 senjata nuklir yang dapat diluncurkan dengan rudal Agni atau Phritvi, atau melalui pesawat. Target India selanjutnya adalah memiliki kemampuan peluncuran rudal nuklir dari laut, baik permukaan mau pun dari kapal selam. Ini adalah target minimum detterence India saat ini. Enam reaktor nuklir air berat India memiliki plutonium yang cukup untuk mempersenjatai 200 nuklir.
India tidak memiliki harapan untuk menjadi pemimpin regional, mengingat posisi politisnya di kawasan Asia Selatan yang dikelilingi oleh negara-negara besar yang pseudo-hostile, seperti Pakistan, Cina dan Afghanistan. Kecuali tentunya di wilayah Bay of Bengal yang tergabung dalam Bimstec. Disini pun India harus berhadapan dengan Thailand.
Peran India di Maldives menunjukkan keinginan dan kemampuan AL India untuk beroperasi jauh dari Home Sea. Ambisi India ini akan secara langsung berhadapan dengan ambisi serupa dari Cina dan Australia, dalam perlombaan menjadi Penguasa Samudra Asia Selatan.
Share This!
Related Post :
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Translate Bahasa
Total Tayangan Laman
Note
Setiap tulisan di posting KISAH memiliki daftar pustaka yang lengkap. Jadi bukan bacaan kosong..
Semua Artikel yang ada di Posting ini untuk di BACA bukan untuk di COPY PASTE
mohon maaf untuk kekurang nyamanan pengunjung.
mungkin kami nanti akan memberikan cara mendapatkan artikel kami.
Terima Kasih
TEAM KISAH
Semua Artikel yang ada di Posting ini untuk di BACA bukan untuk di COPY PASTE
mohon maaf untuk kekurang nyamanan pengunjung.
mungkin kami nanti akan memberikan cara mendapatkan artikel kami.
Terima Kasih
TEAM KISAH
Most Popular
-
Terusan Suez (bahasa Arab, Qana al-Suways) pada dasarnya walaupun pada abad yang sudah mengenal angkutan udara dan ruang angkasa sekalipun,...
-
WILAYAH PERAIRAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA A. TINJAUAN GEOGRAFIS Wilayah Negara Republik Indonesia Indonesia meru...
-
A. MENURUT LUAS WILAYAH OPERASI PELAYARAN Sebagai Negara kepulauan yang sangat besar, Indonesia memiliki bentuk usaha pelayar...
-
A. MASYARAKAT PRA SEJARAH INDONESIA 1. Lingkungan Alam Antara lingkungan alam dan masyarakat tidak bias dipisahkan dan besa...
-
PENDAHULUAN Pada permulaan abad ke-20, kebijakan penjajahan Belanda mengalami perubahan arah yang paling mendasar dalam sejarahnya. Kebija...
Saya adalah Widya Okta dari SURABAYA, saya ingin memberi kesaksian tentang karya bagus Tuhan dalam hidup saya kepada orang-orang saya yang mencari pinjaman di Asia dan sebagian lain dari kata tersebut, karena ekonomi yang buruk di beberapa negara.
ReplyDeleteApakah mereka mencari pinjaman di antara kamu? Maka Anda harus sangat berhati-hati karena banyak perusahaan pinjaman yang curang di sini di internet, tapi mereka tetap asli sekali di perusahaan pinjaman palsu. Saya telah menjadi korban penipuan pemberi pinjaman 6-kredit, saya kehilangan banyak uang karena saya mencari pinjaman dari perusahaan mereka.
Saya hampir mati dalam proses karena saya ditangkap oleh orang-orang dari hutang saya sendiri, sebelum saya dibebaskan dari penjara dan teman saya yang saya jelaskan situasi saya, kemudian mengenalkan saya ke perusahaan pinjaman yang andal yaitu SANDRAOVIALOANFIRM. Saya mendapat pinjaman saya sebesar Rp900.000.000 dari SANDRAOVIALOANFIRM dengan tarif rendah 2% dalam 24 jam yang saya gunakan tanpa tekanan atau tekanan. Jika Anda membutuhkan pinjaman Anda dapat menghubungi dia melalui email: (sandraovialoanfirm@gmail.com)
Jika Anda memerlukan bantuan dalam melakukan proses pinjaman, Anda juga bisa menghubungi saya melalui email: (widyaokta750@gmail.com) dan beberapa orang lain yang juga mendapatkan pinjaman mereka Mrs. Jelli Mira, email: (jellimira750@gmail.com). Yang saya lakukan adalah memastikan saya tidak pernah terpenuhi dalam pembayaran cicilan bulanan sesuai kesepakatan dengan perusahaan pinjaman.
Jadi saya memutuskan untuk membagikan karya bagus Tuhan melalui SANDRAOVIALOANFIRM, karena dia mengubah hidup saya dan keluarga saya. Itulah alasan Tuhan Yang Mahakuasa akan selalu memberkatinya