Slide K.I.S.A.H

Bundaran Batu Satam, Kota Tanjung Pandan, Belitung.
Pantai Tanjung Tinggi, Belitung.
Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Gunung Bromo, Jawa Timur.
Kebun Teh Ciater, Bandung, Jawa Barat.
Desa Saleman, Pulau Seram, Maluku Tengah.
Ranu Kumbolo, Gunung Semeru, Jawa Timur.
Kampung Bajo, Kaledupa, Wakatobi.
Pantai Pink, Lombok, NTB.
Candi Prambanan, Yogyakarta, Jawa Tengah.
Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat.
Sawah Tegalalang, Gianyar, Bali
Suku Sasak, Lombok, NTB.
Wae Rebo, Manggarai, NTT.

Perdagangan Maritim Indonesia masa Prasejarah hingga abad ke 5M


Letak Indonesia diantara benua Asia dan Australia telah menyebabkan kepulauan-kepulauan menjadi penyebaran berbagai bangsa di jaman Prasejarah, tetapi tak kurang pula pentingnya adalah letak Indonesia dijalur perdagangan antara dua pusat perdagangan internasional jaman kuno yaitu antara India dan Cina. Letak Indonesia diantara kedua pusat perdagangan tersebut berpengaruh terhadap perkembangan sejarah kunonya. 
Sejak jaman pra sejarah hubungan dengan daerah pedalaman lebih sulit dari pada hubungan antar pulau. Pada awal sejarah kuno Indonesia telah tumbuh pusat-pusat perdagangan dibeberapa pesisir pulau sumatera dan jawa. Peninggalan benda sejarah yang menjadi ciri yang menunjukan adanya hubungan antara kepulauan Indonesia dengan berbagai daerah di Nusantara ialah dengan adanya Nekara Perunggu. Di berbagai tempat telah ditemukan cetakan-cetakan yang digunakan dalam pengecoran benda-benda perunggu jaman pra sejarah. Keterangan ini menunjukan bahwa kepulauan Indonesia merupakan bagaian dari satu-kesatuan lalu lintas barang. Dalam prasejarah belum mengenal perdagangan dalam pola besar. Namun jaman prasejarah sudah terjadi pertukaran hasil dari berbagai daerah dengan pola tertentu. 
     Dalam usaha mengetahui awal hubungan india dengan daerah di Indonesia, para peneliti sudah mengkaji dari sebuah kitab yang banyak dikaji dari berbagai sumber adalah Kitab Periplous tes Erythras thalasses. Periplous adalah sebuah kitab pedoman untuk berlayar dilautan Erythrasa yaitu Samudera Indonesia. Kitab ini ditulis oleh seorang Nakhoda dari Yunani-Mesir. Kitab lain yang menjadi pedoman adanya hubungan dagang Indonesia dengan India adalah Kitab Jataka yaitu kisah tentang seorang Budha yang melakukan perjalanan yang penuh bahaya ke Suvannabhumi sebagai sebuah negeri Emas. Kitab Lainnya yaitu kitab Ramayana yang mengkisahkan bahwa tentara kera yang bertugas mencari Sita di “negeri-negeri sebelah Timur”. Telah memeriksa pulau Yavadvipa yang dihias oleh 7 kerajaan. Pulau ini disebut dengan pulau emas dan perak. 
      Kepulauan Indonesia membentang disebelah timur india sebagai kelanjutan dari Asia Tengara. Bagi pelaut-pelaut ulng tidak terlalu sulit untuk mencapai Indonesia dan India. Mereka melakukan pelayaran dnegan haluan bedasarkan arah angin musim. Bukti-bukti arkeologi menunjukan bahwa pada abad ke-5 M baik didaratan Asia Tenggara maupun di Semenanjung Tanah Melayu dan Indonesia bagian barat telah terdapat pusat-pusat kekuasaan politik dengan taraf “pengindiaan yang sama”. 
      Sebab para pedagang India melakukan perdagangan di wilayah timur khusunya di Asia Tenggara adalah pada awal tahun Masehi, India kehilangan sumber Emas yang utama. Sumber Emas itu ialah Siberia. Dimasa sebelumnya emas didatangkan oelh kafilah-kafilah dari Siberia melalui Baktria. Namun setelah penduduk Asia Tengah memutuskan jalan-jalan khafilah itu. Sebagai gantinya India mengimpor mata uang emas dalam jumlah besar kepada kerajaan Romawi. Peningkatan hubungan antara Indonesia dan India bersamaan dengan kurum waktu masa perluasan kerajaan Cina ke daerah Tongkin di Vietnam. Perluasan kekuasaan kerajaan Cina tersebut membawa kekuasaan di Kawasan Asia Tenggara. Asia Tenggara dianggap daerah yang belum beradab yang terletak jauh dari pusat peradaban Cina. Cina tidak segera dapat turut serta dengan kegiatan maritime di Asia Tenggara. Pada saat mereka telah dapat memnatapkan kekuasaan mereka di Laut Cina Selatan maka cina mendorong kegiatan maritime hingga ke Asia Barat. Sumber dari Cina mengenai Asia Tenggara menjelaskan tentang suatu jalan perdagangan dari Cina melalui Funan dan semenanjung Tanah Melayu dan berakhir ditepian Samudera Indonesia. 
    Suatu hal Penting dalam hubungan dagang antara Indonesia dengan Cina adalah adanya hubungan pelayaran langsung antara kedua tempat tersebut. Hubungan pelayaran ini merupakan hubungan antara Asia Barat dengan Cina, namun juga terdapat hubungan tersendiri antara Indonesia dengan Cina. Yang dimaksud pelayaran langsung ialah pelayaran yang dilakukan tanpa menyinggahi suatu pelabuhan sealma perjalanan. 
    Keberhasilan bangsa Indonesia untuk memasuki pasaran perdagangan luar negeri Cina adalah suatu tonggak sejarah bagi bangsa Indonesia. Taraf perubahan nyata dalam masyarakat Indonesia pada awal abad ke -5 Masehi yang dapat disimpulkan dari temuan-temuan prasasti diperkuat dengan bukti kemampuan bangsa Indonesia untuk menyertai perdagangan Maritim Internasional Asia.

0 komentar

Post a Comment

Setelah membaca posting Berikan Komentar anda untuk memperbaiki kesalahan tulisan kami..